MEDAN, kaldera.id – Pengurus Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Provinsi Sumatera Utara resmi terbentuk. Perlindungan, pemanfaatan, pengembangan dan pembinaan seni budaya lokal menjadi tugas utama KSBN Sumut untuk memajukan daerah.
Ketua DPP KSBN Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji mengatakan KSBN berdiri pada 10 Februari 2017 lalu setelah UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dikeluarkan.
“Kami bersama teman-teman membentuk KSBN untuk mengawal undang-undang ini. Kita kawal bersama seni budaya nusantara,” ujar Hendardji dalam silaturahmi dengan Wagub Sumut, Musa Rajekshah dan Pengurus DPW KSBN Sumut di Jalan Tembakau Deli, No 1, Medan
Hendardji, mengatakan, kepada pengurus KSBN Sumut, ada empat hal yang harus dilakukan berdasarkan UU No 5/2017 untuk pemajuan kebudayaan, yaitu perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. “Ini yang dilakukan di KSBN Sumut yang dipimpin Pak Soekirman. Melalui seni budaya diharapkan turut berkontribusi memajukan daerah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hendardji mengisahkan pengalamannya selama tiga hari mengeliling Sumut, khususnya di Danau Toba. Ia pun banyak memberi masukan untuk persiapan Danau Toba sebagai lokasi acara puncak Women20 (W20) Summit, salah satu rangkaian Engagement Group G20 Indonesia Presidency 2022.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah sebagai organisasi nirlaba di bidang seni dan budaya, misi KSBN Sumut, lanjut Ijeck adalah untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia di forum nasional dan internasional.
“Pengurus KSBN disusun langsung oleh Bapak Soekirman dan semua dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang dari sanggar seni, ada arkeolog, ada Ketua ASITA, ada Ketua PHRI dan berbagai latar belakang di dunia seni budaya, pariwisata. Tujuan kita untuk membangkitkan ekonomi rakyat khususnya di daerah-daerah melalui seni budaya dan kehadiran Bapak Hendardji jadi semangat untuk semua meskipun pengurus belum resmi dilantik,” ujar Ijeck.
Ijeck, yang juga Ketua Dewan Pembina KSBN Sumut mengatakan, KSBN hadir bukan untuk menjadi pesaing organisasi kesenian lainnya yang sudah ada di Sumut. Namun, keberadaan KSBN justru untuk saling mengisi dan bersama-sama memajukan Sumut.
“Tak perlu merasa saingan dengan lainnya. Kita hadir tapi untuk saling mengisi untuk itu jaga kekompakan, memang menyatukan latar belakang yang berbeda-beda susah tapi kalau niat kita tulus dan ikhlas tak ada curiga semua pasti bisa berjalan baik. Kalau ada dengar yang tak baik langsung tanyakan jangan berandai-andai, biar tidak ada salah paham,” imbau Ijeck.
Sementara itu, Tokoh Nasional asal Sumut Rahmat Shah mengatakan semua proses terbentuknya KSBN Sumut dipermudah. Ia menjadi orang pertama yang diminta Hendardji Supandji soal pembentukan KSBN di Sumut.
“Kalau buat baik pasti dikasih jalan sama Allah SWT, ada beberapa nama, saya lihat kalau Soekirman memang orang yang tepat,” katanya.
Ketua DPW KSBN Sumut, Soekirman, dalam sambutannya mengenalkan beberapa pembina dan pengurus kepada Hendardji. Ia pun menyatakan siap bekerja karena kecintaan mereka dengan budaya.
“Insya Allah kalau sudah ada KSBN, kebudayaan Sumut semakin maju begitu juga daerahnya. Kami juga mohon dukungan semua pihak untuk mewujudkan itu,” ujarnya.
Hadir dalam acara Sekjen DPP KSBN Enny S Sardiyarso, Bendahara Umum DPP KSBN Relira Irawati.(reza/red)