Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Muhammad Imran
Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Muhammad Imran

 

MEDAN, kaldera.id – Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Muhammad Imran menganjurkan jemaah untuk memperhatikan asupan cairan dengan minum air sesering mungkin, karena dehidrasi ini menjadi pemicu awal mereka penyakit bawaan menjadi berat.

“Kami tetap selalu ingatkan jemaah haji maupun petugas di hotel, di kloter maupun sektor, untuk selalu gunakan masker. Terutama saat keluar dari kamar untuk menjaga karena kita masih dalam situasi pandemi. Jangan lengah, jangan lalai walaupun Arab Saudi sudah longgarkan protokol kesehatan,” kata Imran di Makkah, Selasa (21/06/2022).

Ia menegaskan, memakai masker penting untuk menjaga jemaah tidak sampai terinfeksi virus dan harus menjalani isolasi. “Walaupun gejala sudah sembuh, tetap isolasi harus sampai selesai, baru boleh keluar kamar. Nah Ini kan menghambat aktivitasnya, ini pentingnya menggunakan masker,” terangnya.

Paling banyak dirawat baik di rumah sakit maupun KKHI adalah mereka yang terkena pnemonia

Menurutnya, berdasarkan data-data pelayanan tahun sebelumnya, yang paling banyak dirawat baik di rumah sakit maupun KKHI adalah mereka yang terkena pnemonia.

“Nah cegah pnemonia ini mudah, pakai masker. Sebelum pandemi, kasus radang paru sangat tinggi, apalagi di masa pandemi ini, jadi tetap jemaah haji pakai masker di luar kamar, cuci tangan. Semua prokes yang di lakukan di Tanah Air tetap di lakukan saat ibadah di Tanah Suci,” terang Imran.

Kemudian yang paling penting, lanjut Imran, karena ini cuaca panas, selain minum air putih, pada saat keluar ruangan terutama waktu matahari ada pukul 9-5 sore, gunakan payung untuk menghindari sengatan matahari langsung, bawa botol semprotan air untuk dinginkan suhu permukaan kulit, dan untuk mencegah penguapan lebih banyak atau cegah dehidrasi,” kata Imran.

Ia juga mengimbau jemaah untuk selalu menggunakan alas kaki. Dikatakannya, beberapa waktu lalu di Madinah cukup banyak kasusnya, ada sekitar 8 kasus kaki yang melepuh karena kehilangan sandal saat ibadah di masjid.

“Kami anjurkan jemaah ketika masuk masjid, sandalnya bawa, masukkan kantong plastik dan dibawa ke masjid. Kasus yang terjadi di Madinah itu karena mereka kehilangan sandal dan mereka mencoba nekat keluar ke toko beli sandal. Nah ini, jalan beberapa meter saja tanpa alas, kaki akan melepuh,” tandasnya.(bhi)