Diduga Ada Guru Bodong Masuk P3K, Niat Baik Bobby Tercoreng Akibat Sejumlah Oknum

Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala menerima berkas adanya dugaan guru bodong program PPPK
Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala menerima berkas adanya dugaan guru bodong program PPPK

 

MEDAN, kaldera.id – Dugaan adanya permainan dalam penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru di Kota Medan ternyata benar adanya.

Sejumlah guru honor yang tergabung dalam Forum Guru Tidak Tetap (FGTT) Kota Medan menyerahkan bukti dugaan tersebut kepada Wakil Ketua DPRD Medan, Rajudin Sagala di ruang kerjanya, Senin (4/7/2022) siang.

Rajudin Sagala sangat menyayangkan sekali kejadian ini. Dimana, niat baik Walikota Medan, Bobby Nasution ingin mengangkat harkat dan martabat guru honor dicoreng oleh oknum-oknum yang mencoba mencari keuntungan.

“Dugaan adanya permainan di penerimaan PPPK jabatan guru di Kota Medan jelas telah mencoreng nama baik Walikota Medan yang sudah memiliki niat baik dalam memperbaiki nasib guru honor di Kota Medan,” jelas Rajudin.

Politisi PKS Kota Medan ini menjelaskan, pihaknya meminta kepada dinas terkait segera menindak tegas adanya kecurangan yang dilakukan sejumlah oknum yang terlibat. Dugaan guru bodong lolos P3K kini telah menjadi kegaduhan baru.

“Yang terjadi sekarang, guru honor yang sudah mengabdi belasan tahun sangat tidak terima dengan kecurangan ini. Guru yang sama sekali tidak pernah mengajar tiba-tiba bisa lolos seleksi PPPK dan lulus. Padahal dengan program ini seharusnya bisa menyelesaikan persoalan guru honor di Kota Medan,” katanya.

Dari berkas yang disampaikan, Rajudin melihat adanya upaya sistematis yang dilakukan sejumlah oknum di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Medan. “Ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Kita juga mengharapkan Walikota Medan bisa menindaklanjuti persoalan ini,” harapnya.

Dugaan guru bodong lolos PPPK

Sementara itu, FGTT yang diwakili juru bicaranya, Nita Novianti menyampaikan bahwa dugaan guru bodong lolos PPPK di Kota Medan merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Dimana, banyaknya guru honor yang keberatan dengan adanya dugaan permainan sejumlah oknum yang meloloskan guru yang tidak pernah mengajar bisa lolos seleksi penerimaan PPPK.

Sementara itu, Sofyan Harahap salah seorang guru honor mengaku, adanya guru di SD 060879 Jalan Pendidikan No 20 Kecamatan Medan Timur berinisial AOH lulus PPPK. Padahal yang bersangkutan tidak pernah mengajar di sekolah tersebut.

“AOH ini terdaftar sebagai guru honor pada Juli 2020 dan sudah didaftarkan di Dapodik UPT SD Negeri 060879. Namun, guru tersebut tidak pernah mengajar dan sampai sekarang tidak pernah menerima honor,” terangnya.

Dari penelusuran data di Dinas Pendidikan, SK guru Honor AOH ditandatangani Kepala sekolah SD 060879 pada saat itu PM pada Juli 2020. Namun, dari SK guru honor sekolah tersebut yang dikeluarkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan pada Januari 2021 yang ditandatangani Adlan tidak ditemukan nama AOH.

Tidak hanya guru bodong, FGTT juga melaporkan adanya dugaan permainan penerimaan insentif guru honor yang dilakukan sejumlah oknum kepala sekolah. Dimana, adanya guru yang mengajak di sekolah swasta tetapi didaftarkan sebagai penerima dana insentif di sekolah SD Negeri di Medan.

“Kami juga menyampaikan persoalan ini agar juga bisa ditindaklanjuti,” jelasnya.(reza)