Site icon Kaldera.id

INJI Warrior Camp 2 Digelar, Tantangan Jurnalis Ungkap Kejahatan Lingkungan dan Satwa

Pelatihan jurnalistik bertajuk Independent Nature Journalist Indonesia (INJI) Warrior Camp kembali berlangsung di Rock Island Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, 8 sampai 12 November 2022.

Pelatihan jurnalistik bertajuk Independent Nature Journalist Indonesia (INJI) Warrior Camp kembali berlangsung di Rock Island Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, 8 sampai 12 November 2022.

 

MEDAN, kaldera.id – Pelatihan jurnalistik bertajuk Independent Nature Journalist Indonesia (INJI) Warrior Camp kembali berlangsung di Rock Island Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, 8 sampai 12 November 2022.

INJI Warrior Camp yang diinisiasi Sumatera Tropical Forest Journalist (STFJ) ini merupakan Angkatan II diikuti 21 mahasiswa dari Sumatera Utara (Sumut) dan Aceh dibuka Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Ujang Mamat Rahmat, Rabu (9/11/2022). Mamat berharap, para peserta pelatihan jurnalistik ini menjadi deteksi dini bagi permasalahan lingkungan kepada masyarakat luas.

“Ini sangat bagus. Kita butuh generasi yang bisa menyampaikan isu konservasi, isu lingkungan ke masyarakat luas. Agar bisa menjadi warning atau deteksi dini untuk mencegah permasalahan lingkungan,” kata Mamat.

 

Dihadapan salah satu pemateri, Dewan Kehutanan Daerah (DKD) Sumut Panut Hadisiswoyo juga Direktur STFJ, Rahmad Suryadi, Mamat menilai pelatihan jurnalistik ini langkah tepat dalam upaya menjaga alam.

“Kesadaran menjaga alam, kesadaran menjaga lingkungan, konservasi, tumbuhan, satwa liar harus kita jaga. Dan itu sebagai titipan anak cucu kita di masa yang akan datang,” katanya.

Sedangkan Direktur STFJ Rahmad Suryadi mengatakan, pelatihan jurnalistik INJI Warrior ini menjadi wadah para mahasiswa sebagai orientasi diri menjadi jurnalis yang fokus dengan isu lingkungan.

Rahmad yang juga Ketua PFI Medan menyebutkan, jurnalis memiliki tanggungjawab moral kepada publik dalam hal pemenuhan informasi. Begitu juga mengawal berbagai kebijakan pemerintah maupun isu yang berkembang tentang lingkungan.

“Banyaknya kasus-kasus kerusakan lingkungan, konflik satwa dengan manusia menjadi tantangan jurnalis untuk memberikan informasi yang komprehensif. Sehingga masyarakat semakin paham betapa pentingnya untuk mengawal konservasi,” jelas Rahmad.

Ada pun pemateri yang dihadirkan, Direktur CRU Aceh Wahdi Azmi, Leuser Landscape Manager WCS-IP Tarmizi, Direktur Leuser Concervation Program (LCP) Ismail Pong.

Kemudian, Direktur Yayasan Petai Masrizal Saraan, Wildlife Fotografer Regina Safri, Fotografi Jurnalistik Andi Rambe, Jurnalis STFJ, Nanda Fahriza Batubara dan Videografer Jurnalistik Hendra Samhari.

Ke-21 peserta INJI Warrior Camp Angkatan II ini merupakan mahasiswa asal Aceh dan Sumut. Dari Sumut, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Universitas Negeri Medan (Unimed).

Lalu, Universitas Medan Area (UMA) dan Universitas Islam Negeri Syahada Pasid Padangsidimpuan. Sedangkan peserta dari Aceh, dari Universitas Syiah Kuala dan IAIN Langsa.(red)

Exit mobile version