4th ICONSEIR FIP Unimed, Pendidikan harus Adaptif Teknologi

Dekan FIP Unimed Prof Yusnadi berfoto bersama panitia ICONSEIR 2022.
Dekan FIP Unimed Prof Yusnadi berfoto bersama panitia ICONSEIR 2022.

MEDAN, kaldera.id – Menyemarakkan Hari Guru, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan menggelar konferensi internasional “The 4th International Conference on Educational Science in The Industrial Revolution 4.0” dengan mengangkat tema: “Exploring Innovations, Opportunities, and Challenges for Sustainable Learning within Society 5.0”.

Acara tersebut dilaksanakan melalui virtual zoom dan streaming Youtube pada Kamis, (24/11/2022).

Dalam laporannya, Ketua Panitia Try Wahyu Purnomo, M.Pd. mengatakan “The 4th ICONSEIR merupakan agenda rutin yang digelar oleh FIP Unimed setiap tahunnya.

Tahun ini diikuti lebih dari 1000 peserta dan 55 presenter dari berbagai negara antara lain Swedia, Inggris, Indonesia, Jerman dan Malaysia.

Narasumber yang diundang dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. (Universitas Negeri Medan, Indonesia), Prof. Dr. Dagmar Bergs-Winkles (The Alice Salomon University of Applied Science Berlin, Germany), Prof. Stefan Hrastinski (KTH Royal Institute of Technology, Sweden), and Dr. Angeline Mbogo Barrett (University of Bristol, United Kingdom).

Konferensi Internasional dibuka oleh Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes. dan diikuti oleh Wakil Rektor Unimed, Dekan FIP Unimed Prof. Dr. Yusnadi, M.S. beserta Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Dosen FIP Unimed, serta seluruh peserta konferensi internasional.

Dalam sambutannya, Rektor Unimed Dr. Syamsul Gultom, SKM., M.Kes mengatakan, era modern saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi mempengaruhi aktivitas proses pendidikan yang sangat masif. Informasi dan pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan aksesibel bagi siapa saja yang membutuhkannya.

Pendidikan mengalami disrupsi yang sangat hebat sekali. Peran pendidik yang selama ini sebagai satu-satunya penyedia ilmu pengetahuan sedikit banyak telah bergeser.

Di masa mendatang, peran dan kehadiran pendidik di ruang kelas akan semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi. Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dan era society 5.0, dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia.

Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.

Konsep RI 4.0

Selanjutnya, Rektor menyampaikan era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta pendidikan tinggi. Konsep RI 4.0 memungkinkan kita menggunakan ilmu pengetahuan yang berbasis modern (AI, Robotics, IOT) untuk kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman.

Dalam paparannya narasumber, Prof. Syawal Gultom mengatakan dimensi kompetensi yang semestinya harus dimiliki seorang guru meliputi value, attitude, knowledge (Heartset, Mindset, Skillset dan Toolset), literasi bahasa, literasi data, literasi manusia, literasi teknologi dan literasi budaya, serta memiliki kemampuan dalam bidangnya masing-masing.

Kondisi ini kemudian menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang kreatif, inovatif dan berdaya saing, serta memiliki karakter kepribadian yang jujur dan bertanggung jawab.(rel/red)