SERDANGBEDAGAI, kaldera.id – Di penghujung tahun 2022, Serdang Bedagai mengalami bencana banjir sangat parah. Pengerukan muara Sungai Bedagai (Sergai) disebut sebagai solusi.
“Pengerukan muara Sungai Bedagai di tepi Pantai Selat Malaka harus dilakukan,” kata Ir. H. Soekirman, mantan Bupati Sergai 2013-2021, di sela-sela kunjungan dalam rangka menghadiri HUT Sergai ke 19 di Kantor Bupati.
Soekirman yang juga Dewan Penyantun Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumut, mengatakan, curah hujan yang tinggi di bagian hulu dan pasang laut perdani (rob) di bagian hilir telah membuat air sungai, khususnya DAS Sei Rampah menggenangi wilayah Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Sei rampah, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Teluk Mengkudu dan Kecamatan Tanjung Beringin.
“Kerugian tidak hanya daerah persawahan, tetapi juga pemukiman, perkantoran, rumah ibadah, sekolah dan sarana jalan penghubung desa, kecamatan, kabupaten bahkan jalan propinsi,” tukasnya.
Ketua DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Sumut ini, menambahkan, akibat banjir kerugian besar terjadi di kalangan petani. Mulai dari gagal panen, melakukan pembenihan ulang, pupuk terbilas hanyut, dan lain sebagainya.
“Kita berharap Pemkab Sergai, melalui Bapak Bupati Darma Wijaya bisa menindaklanjuti persoalan bersama ini,” pungkasnya.(efri/red)