Kepala Dinas PU Kota Medan, Topan Obaja Ginting
Kepala Dinas PU Kota Medan, Topan Obaja Ginting

MEDAN, kaldera.id – Pemerintah Kota Medan membangun dua kolam retensi untuk mengatasi banjir yang terjadi di kawasan Kecamatan Medan Selayang. Program yang akan dilakukan pada 2023 ini bernilai Rp50 miliar. Kampus USU menjadi lokasi kolam retensi tersebut.

“Upaya yang kita lakukan menangani banjir dengan membangun dua kolam retensi,” ucap Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Kontruksi Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting di Medan, seperti dilansir Antara, Selasa, (31/1/2023).

Adapun kolam retensi itu, lanjut dia, berada di kampus Universitas Sumatera Utara (USU) Medan dan Jalan Harmonika Baru, Medan Selayang.

Diketahui, kolam retensi pertama berukuran 432 x 176 meter kedalaman dua meter sanggup menampung volume debit air sekitar 75.129 meter kubik kini memasuki pekerjaan tahap dua tahun ini di Griya Martubung, Kelurahan Besar, Medan Labuhan.”Kolam retensi dapat menyelesaikan masalah banjir di kawasan sekitar lokasi,” tegas dia.

Pembangunan kolam retensi di USU ini, terang dia, diperkirakan memakan biaya sekitar Rp20 miliar, dan Jalan Harmonika Baru sekitar Rp30 miliar.

Sedangkan sumber pembiayaan pembangunan kedua kolam retensi tersebut berasal dari APBD Kota Medan 2013. “Untuk pembangunan kedua kolam retensi yang menelan anggaran sebesar Rp50 miliar lebih itu bersumber dari APBD,” katanya.

Topan juga mengatakan, pemilihan lokasi pembangunan kolam retensi berdasarkan pertimbangan, salah satunya di sekitar lokasi kolam retensi dilalui sungai atau saluran primer. Ia menerangkan bahwa air yang berasal dari saluran sekunder maupun tersier akan masuk dan berkumpul di saluran primer.

“Selama ini saat hujan berkepanjangan, Sungai Selayang selalu meluap karena bertemu Sungai Sikambing di Simpang Titi Bobrok. Untuk itu, kita tahan dulu airnya di kolam retensi hingga debit air normal, baru kita alirkan,” jelasnya.