Tradisi Unik Jelang Ramadhan Di Berbagai Negara

Bulan suci Ramadhan
Bulan suci Ramadhan

 

MEDAN, kaldera.id – Bulan suci Ramadhan tak hanya identik dengan puasa.

Di berbagai belahan Bumi lainnnya, ada beberapa negara yang memiliki tradisi unik yang dilakukan saat menjelang bulan suci tersebut.

Ada yang menyambutnya dengan melakukan ritual menembakkan meriam hingga menyalakan lentera.

Lantas, apa saja tradisi unik untuk menyambut Ramadhan di berbagai negara ?

Berikut ini adalah daftar tradisi unik yang dilakukan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang dilakukan di berbagai negara:

-Padusan di Indonesia
Dikutip dari Kompas.com (25/3/2022), ada beberapa tradisi yang dilakukan umat Islam untuk menyambut Ramadhan di Indonesia, salah satunya adalah tradisi “membersihkan diri” sebelum datangnya bulan Ramadhan. Beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki tradisi bersuci yang disebut padusan (artinya “mandi” dalam bahasa Jawa).

-Menembakkan meriam di Lebanon
Dilansir dari The Culture Trip, banyak negara di Timur Tengah melakukan tradisi menembakkan meriam setiap hari selama Ramadhan untuk menandai berakhirnya puasa pada hari itu. Tradisi ini juga dikenal sebagai midfa al iftar yang sudah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu, ketika negara tersebut diperintah oleh penguasa Ottoman Khosh Qadam.

-Anak-anak bernyanyi meminta permen di Uni Emirat Arab
Uni Emirat Arab (UEA) juga memiliki tradisi untuk menyambut Ramadhan, yakni tradisi haq al laila yang terjadi pada setiap tanggal 15 Syakban, satu bulan sebelum Ramadhan.

-Penabuh drum sahur di Turkiye
Sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah, orang-orang yang berpuasa pada Ramadhan biasa terbangun oleh suara genderang atau drum yang ditabuh di pagi hari untuk sahur.

-Menyalakan lentera warna-warni selama Ramadhan di Mesir

Setiap tahun, orang-orang Mesir akan menyambut Ramadhan dengan fanous atau lentera rumit yang berwarna-warni. Lentera ini melambangkan persatuan dan kegembiraan di sepanjang bulan suci Ramadhan.

Meskipun tradisi ini lebih bersifat budaya daripada agama, tradisi ini sangat terkait dengan bulan suci Ramadhan, dengan makna spiritual.

Ada kisah yang menyebutkan tentang kapan pertama kali fanous muncul di Mesir, yakni pada suatu malam selama Dinasti Fatimiyah.

Saat itu, orang Mesir menyapa Kekhalifahan Al-Mu’izz li-Din Allah saat dia tiba di Kairo pada hari pertama Ramadhan. (kompas)