MEDAN, kaldera.id- Sudah empat hari berlalu, sebanyak 83 mayat korban kecelakaan kereta di India belum juga teridentifikas. Otoritas India pada Selasa (6/6/2023)
mengeluarkan permohonan kepada keluarga korban untuk membantu mengidentifikasi jenazah yang belum diklaim dan masih disimpan di rumah sakit dan kamar mayat itu.
Bijay Kumar Mohapatra, Direktur Kesehatan Odisha, mengatakan kepada Reuters bahwa pihak berwenang sedang mencoba mencari wadah es untuk membantu mengawetkan jenazah yang tidak diklaim.
“Kecuali mereka teridentifikasi, otopsi tidak dapat dilakukan,” kata Mohapatra. Dia menjelaskan bahwa di bawah peraturan negara bagian Odisha, tidak ada otopsi yang dapat dilakukan pada jenazah yang tidak diklaim hingga 96 jam berlalu.
Pemerintah negara bagian Odisha sendiri telah merevisi jumlah korban tewas dalam kecelakaan kereta pada Jumat (2/6/2023) menjadi 288 orang. Sebelumnya, mereka melaporkan jumlah korban tewas mencapai 275 orang.
Kepala Sekretaris Negara Bagian Odisha Pradeep Jena, mengatakan sebanyak 205 mayat telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada pihak keluarga, sedangkan sisanya akan dipertahankan.
Di rumah sakit terbesar ibu kota negara bagian Bhubaneswar, All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), layar televisi besar telah disediakan untuk menampilkan foto jenazah korban kecelakaan.
Itu dimaksudkan untuk membantu pihak keluarga menemukan teman dan kerabat mereka yang mungkin jadi korban kecelakaan kereta di Odisha akhir pekan lalu.
Sebuah daftar rinci juga sudah dibuat dengan memuat ciri-ciri jenazah untuk membedakan satu dengan yang lain.
Kecelakaan kereta di Odisha terjadi ketika kereta penumpang tergelincir setelah salah masuk ke jalur melingkar di sisi jalur utama dan bertabrakan dengan kereta barang stasioner yang diparkir di sana.
Gerbong yang tergelincir kemudian menabrak gerbong belakang kereta penumpang kedua yang melaju dari arah berlawanan. Kereta tersebut dilaporkan memiliki penumpang dari beberapa negara bagian di India.
Kini ada pejabat dari tujuh negara bagian yang dilaporkan tengah berada di Balasore untuk membantu orang-orang mengambil jenazah dan membawa pulang korban tewas. (kompas)