Kehilangan Paspor Saat di Bandara Jeddah, Seorang Jemaah Haji Asal Aceh Ditunda Kepulangannya

Seorang jemaah haji asal Aceh Besar, Faridah, ditunda kepulangannya karena hilang paspor di bandara Jeddah, Arab Saudi. Faridah akan pulang dengan kloter lain.
Seorang jemaah haji asal Aceh Besar, Faridah, ditunda kepulangannya karena hilang paspor di bandara Jeddah, Arab Saudi. Faridah akan pulang dengan kloter lain.

 

MEDAN, kaldera.id – Seorang jemaah haji asal Aceh Besar, Faridah, ditunda kepulangannya karena hilang paspor di bandara Jeddah, Arab Saudi. Faridah akan pulang dengan kloter lain.

“Tapi, karena Surat Keterangan Pengganti Paspor (SKPP) sudah ada, ia akan pulang bersama jemaah kloter 03-BTJ,” kata Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aceh, Azhari kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Jemaah Kloter 1 yang pulang akhirnya berjumlah 392 orang. Mereka berangkat dari bandara King Abdul Aziz, Jeddah pada Selasa (5/7) pukul jam 15.18 Waktu Arab Saudi dan tiba di bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar dinihari tadi sekitar pukul 03.17 WIB.

Para jemaah yang tergabung dalam Kloter 1 terdiri dari 171 laki-laki dan 221 perempuan. Mereka berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, dan Pidie Jaya.

“Jemaah Kloter 1 sudah _check out_ dari hotel di Makkah sejak Selasa jam 10.00 waktu setempat untuk diberangkatkan ke Jeddah,” jelas Azhari.

Menurutnya, ada dua jemaah Kloter 1 yaitu Anwar Usman dan Al Marhamah yang mutasi ke Kloter 4. Hal itu karena ada jemaah yang mutasi masuk dari Embarkasi Jakarta yaitu Usman Ali dan Muhammad Sanusi Basyah.

Azhari menjelaskan, jemaah begitu turun dari pesawat langsung masuk ke bus yang telah disiapkan pihak maskapai. Setelah itu, jemaah dibawa ke Aula Jeddah di Asrama Haji di Banda Aceh.

Dari asrama, jemaah akan masuk ke bus untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing. Keluarga jemaah dari Banda Aceh dan Aceh Besar diperbolehkan menjemput di Asrama Haji.

Azhari mengimbau pihak keluarga dari daerah lainnya untuk menunggu jemaah di daerah masing-masing. Dari Asrama Haji, jemaah dari luar Banda Aceh dan Aceh Besar akan dijemput oleh panitia daerah

“Untuk jemaah dari daerah lain, kita imbau pihak keluarga sebaiknya menunggu di daerah saja mengingat tidak jumpa juga di asrama. Karena begitu keluar dari aula langsung ke bus yang sudah disiapkan,” jelasnya. (det)