Polisi Tangkap Tiga Pegawai Departemen Perkeretaapian Terkait Tabrakan Kereta di India yang Tewaskan 275 Orang

Kepolisian India menangkap tiga pegawai Departemen Perkeretaapian setempat terkait tabrakan maut tiga kereta api yang menewaskan sedikitnya 275 orang bulan lalu.
Kepolisian India menangkap tiga pegawai Departemen Perkeretaapian setempat terkait tabrakan maut tiga kereta api yang menewaskan sedikitnya 275 orang bulan lalu.

 

MEDAN, kaldera.id – Kepolisian India menangkap tiga pegawai Departemen Perkeretaapian setempat terkait tabrakan maut tiga kereta api yang menewaskan sedikitnya 275 orang bulan lalu. Ketiga pegawai itu didakwa atas pembunuhan dan penghancuran alat bukti terkait kecelakaan kereta api terburuk dalam sejarah India itu.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (8/7/2023), insiden pada Juni lalu di negara bagian Odsiha itu terjadi ketika rangkaian kereta penumpang yang penuh sesak dialihkan secara keliru ke jalur melingkar dan kemudian menabrak rangkaian kereta barang, membawa muatan bijih besi, yang sedang berhenti.

Gerbong-gerbong yang tergelincir dan anjlok dari rel lantas menabrak rangkaian kereta cepat lainnya, Howrah Superfast Express dari Bengaluru, yang melaju dari arah berlawanan.

Dituturkan Biro Investigasi Pusat (CBI) dalam pernyataannya bahwa ketiga pegawai Departemen Perkeretaapian, yang tidak disebut identitasnya itu, didakwa atas pembunuhan dan penghancuran alat bukti pada Kamis (6/7) waktu setempat, sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi pada Jumat (7/7) waktu setempat.

Pernyataan CBI itu mengidentifikasi ketiga pegawai yang ditangkap sebagai dua teknisi persinyalan dan satu teknisi yang bekerja dengan Indian Railways.

Dua kereta penumpang yang terlibat kecelakaan itu mengangkut total lebih dari 2.000 orang. Gerbong-gerbong terguling seluruhnya dan petugas penyelamat bergegas mengevakuasi korban selamat yang terperangkap puing gerbong yang hancur, dengan mayat-mayat diselimuti kain putih tergeletak di samping rel.

Kerabat korban menghabiskan waktu berhari-hari menyisir harta benda dan melihat foto post-mortem dari korban tewas, untuk mengidentifikasi orang tercinta mereka yang menjadi korban kecelakaan itu.

Sekitar 850 orang mengalami luka-luka dalam kecelakaan itu

Beberapa hari usai insiden itu, Menteri Perkeretaapian India Ashwini Waishnaw mengungkapkan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh masalah persinyalan dan ‘orang yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu’ telah diidentifikasi’. Namun dia tidak memberikan informasi lebih detail pada saat itu.

Kecelakaan maut pada Juni lalu itu tercatat sebagai kecelakaan kereta terparah dan paling mematikan ketiga di India sejak tahun 1995 silam, ketika sedikitnya 300 orang tewas setelah dua rangkaian kereta cepat bertabrak di dekat Agra, yang menjadi lokasi Taj Mahal yang tersohor. (det)