MEDAN, kaldera.id – Wakil Ketua Fraksi Hanura-PSI-PPP (HPP) DPRD Medan, Abdul Rani menilai, masih lemahnya kualitas pendidikan di Kota Medan. Terbukti banyak warga pengangguran karena ketidakmampuan bersaing dalam dunia kerja dan minimnya ketrampilan.
Akibatnya, marak terjadi tindak kejahatan kriminal, aksi begal dan pencurian. Begitu juga penyalagunaan narkotika hingga rasa solidaritas yang menurun serta moralitas masyarakat yang terdegrasi.
Menurutnya, semua persoalan di atas agar menjadi perhatian serius seluruh pemangku kepentingan. Kepada Pemko Medan diingatkan harus segera memikirkan langkah dan kebijakan untuk menanganinya.
“Kami mendorong Pemko Medan supaya melakukan evaluasi kualitas pendidikan untuk masyarakat Kota Medan yang lebih baik,” ungkapnya, kemarin.
Salah satu dampak dari krisis moral dan pengangguran itu dengan terjadinya aksi begal. Hal ini disebabkan maraknya peredaran narkoba. Hal itu dilihat dari para pelaku begal yang berhasil ditangkap aparat hukum kebanyakan diduga menggunakan narkoba.
“Segera bentuk Satgas Anti Narkoba ditingkat lingkungan sebagai langkah antisipatif menimalisir peredaran narkoba yang semakin merajalela. Satgas Anti Narkoba dalam melaksanakan tugasnya berkolaborasi dengan aparat hukum dan tokoh masyarakat. Sehingga upaya mencegah peredaran narkoba akan lebih masif dan terkordinir. (reza)