MEDAN, kaldera.id – Ketua PD Al Washliyah Kota Medan H. Abdul Hafiz Harahap mengatakan setiap perubahan regulasi harus direspon, sehingga kita tetap update akan setiap perkembangan.
Atas dasar itulah, PD Al Washliyah Kota Medan bergerak cepat dalam menyongsong implementasi Kurikulum Merdeka ini.
” PD Al Washliyah Kota Medan melalui Majelis Pendidikan akan menyiapkan seluruh perangkat dan sarana untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka,” kata H. Abdul Hafiz Harahap, pada pembukaan Silaturahmi Dewan Guru Al Washliyah dan Seminar Pendidikan Al Washliyah dalam menyongsong implementasi Kurikulum Merdeka tahun 2024, di Hotel Madani Jl. S.M.Raja Medan, kemarin.
Langkah dan dukungan itu diambil PD Al Washliyah Kota Medan kata Abdul Hafiz Harahap, sebagai bentuk komitmen menyukseskan visi misi pendidikan nasional dan Pendidikan Al Washliyah serta mewujudkan visi misi PD Al Washliyah Kota Medan, yakni Terdidik, Humanis dan Mardiri.
“Selain Pendidikan, PD Al Washliyah Kota Medan juga sedang mempersiapkan museum Al Washliyah dan Wisata Ziarah Washliyah Kota Medan, yang kesemuanya masih dalam ruang lingkup edukasi”, jelas H. Abdul Hafiz Harahap.
Sementara itu, Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara Dr. H. Dedi Iskandar Batubara mengatakan perubahan Kurikulum di negara kita adalah hal yang biasa saja, sebagai dinamika dan perkembangan pendidikan. Namun, meskipun kurikulum berganti, identitas Al Washliyah Harus tetap dijaga.
Pernyataan itu disampaikan DR. H. Dedi Iskandar Batubara saat menjadi pemateri pada acara silaturahmi dewan guru Al Washliyah yang dirangkai Seminar Pendidikan Implementasi Kurikulum Merdeka tahun 2024.
Menurut Dedi Iskandar Batubara yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota DPD RI, bahwa pergantian kurikulum pada pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri.
“Meskipun pergantian kurikulum terkadang hanya sebatas perubahan nomenklatur dan peristilahan yang digunakan. Isinya tidak jauh beda dengan Kurikulum sebelumnya”, kata Dedi Iskandar yang membiayai Komite 3 di DPD RI.
Artinya seperti apapun perubahan kurikulum yang di buat pemerintah, saya yakin dan percaya guru-guru Al Washliyah pasti mampu untuk menginplementasikannya, tegas Dedi Iskandar Batubara.
Dibagian lain, Ketum PB Al Washliyah K.H. Maskhuril Khamis yang hadir pada acara itu, meminta seluruh dewan guru Al Washliyah menjadi duta Akhlak.
Guru-Guru Al Washliyah Harus memiliki kekhasan yang menjadi pembeda dengan guru yang lain. Oleh karena itu, integritas sebagai guru Washliyah harus tetap dijaga, sebab guru Washliyah tidak hanya menjadi teladan kepada muridnya, tapi juga teladan di tengah masyarakat.
“Atasnama PB Al Washliyah, saya sebagai ketua umum meminta bapak ibu guru menjadi duta akhlak di tengah masyarakat”,ujarnya.
Sebelumnya Walikota Medan yang diwakili Kadis Pendidikan Laksamana Putra Siregar menyebutkan bahwa guru punya peran penting dalam membentuk manusia cerdas. Guru ibarat sebuah lampu di kala gelap, sehingga membuat kita bisa melihat dunia lebih baik.
“Guru sebagai pendidik, tidak pernah berhenti mengajar dan belajar. Untuk itulah jadilah guru profesional, yang responsif dan tanggap terhadap setiap perubahan”, kata Walikota Medan.
Tampil sebagai narasumber pada seminar pendidikan Al Washliyah tersebut Laksamana Putra Siregar dari Kadis Pendidikan Medan, Impun Siregar dari
Kakan Kemenag Medan, Sarwoedi dari Balai Besar Guru Penggerak Sumut.(reza sahab/red)