Kaldera.id
  • BERANDA
  • BERITA TERKINI
  • Bisnis
  • BERITA VIRAL
  • SPORT
  • EDUKASI
  • JALAN-JALAN
  • OPINI
  • KABAR DAERAH
  • Advertorial
Selasa, 09 Des 2025
Bank Sumut Gelar Seminar Nasional Literasi Keuangan Bagi Generasi Z
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
GAMKI Sumut Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Layak bagi Korban Banjir
Wali Kota Medan dan DPRD Tandatangani Propemperda 2026, Tetapkan 10 Ranperda Prioritas
Pemko Medan Fokus Pemulihan Pascabencana dan Jemput Bola Bantu Warga Terdampak
Wali Kota Medan Tinjau MPP, Pastikan Pelayanan Publik Normal Pascabencana
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot, Kemendagri Siapkan Pemeriksaan Setelah Umrah Tanpa Izin Saat Bencana
Bank Sumut Gelar Seminar Nasional Literasi Keuangan Bagi Generasi Z
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Bencana Dan Drama
Pekanbaru Serahkan Bantuan Rp1 Miliar dan Logistik kepada Pemprov Sumut
Rico Waas Tinjau Tanggul Jebol di Medan Labuhan, Perbaikan Ditargetkan Selesai Sepekan
GAMKI Sumut Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Layak bagi Korban Banjir
Wali Kota Medan dan DPRD Tandatangani Propemperda 2026, Tetapkan 10 Ranperda Prioritas
Pemko Medan Fokus Pemulihan Pascabencana dan Jemput Bola Bantu Warga Terdampak
Wali Kota Medan Tinjau MPP, Pastikan Pelayanan Publik Normal Pascabencana
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot, Kemendagri Siapkan Pemeriksaan Setelah Umrah Tanpa Izin Saat Bencana
Ads_Tapsel
Beranda / Medan

Inflasi Dan Islamic Social Finance

redaksi
11 Sep 2023 06:25
Medan Opini 0 378
4 menit membaca
Armin NasutionArmin Nasution

Oleh Armin Nasution

MEDAN, kaldera.id – SABTU (9/9/2023), saya berkesempatan lagi mengikuti focus grup discussion bersama Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Ustad Hidayatullah, Wakil Pimpinan BI Sumut Suharman Tabrani, akademisi UIN Dr. Faisal Riza serta perwakilan Baznas Serdang Bedagai Ust. Ashari.

Konferensi pers terungkapnya kasus pijat plus-plus kaum gay di Komplek Tasbih 2 Jalan Ring Road dan barang bukti yang berhasil diamankan.
Baca Juga
Polisi akan Ungkap Nama Konsumen Pijat Plus Gay di Tasbih 2
03 Jun 2020

Acara ini digelar di theme park Pantai Cermin. Diskusinya menarik. Karena dari berbagai sesi yang dihadirkan, di kesempatan tersebut banyak pewakilan ibu-ibu (emak-emak) yang sebenarnya sebagian dari mereka tak mengerti inflasi tapi merasakannya hampir setiap hari.

Kenapa begitu? Karena merekalah yang paling tahu pergerakan harga di pasar saat berbelanja.

Secara umum, di ekonomi konvensional tentu terasa sulit menghubungkan dan melihat korelasi inflasi dengan Islamic Social Finance (ISF). Saya awalnya pun begitu. Bagaimana mungkin inflasi dikaitkan dengan strategi penguatan islamic social finance. Karena kalau disimpelkan istilahnya islamic social finance adalah memberdayakan dana umat melalui zakat, infaq, sedekah dan wakaf (Ziswaf) untuk mengendalikan inflasi.

Para pengurus Gema Keadilan Kota Medan
Baca Juga
Tolak Kenaikan Harga BBM, GEMA Keadilan Medan Bakal Aksi Besar besaran
05 Sep 2022

Namun ternyata mengikuti seri diskusi ini membuat kita punya pemahaman, ternyata ada hubungan kuat antara dua variabel ini. Ustad Hidayatullah runut memaparkan bagaimana hal itu saling mempengaruhi.

Bahwa ternyata pertumbuhan ekonomi kita di tahun 1980-an dengan PDB (pendapatan nasional) masih di angka Rp1.900 triliun sekarang sudah mencapai Rp19.000 triliun. Artinya ekonomi kita tumbuh luar biasa. Tapi coba lihat juga harga-harga kebutuhan dari harga beras yang Rp50 per kg sekarang sudah Rp14.000.

Menurut Hidayatullah, persoalan inflasi tidak cukup diselesaikan secara konvensional. Karena umat (Islam) punya kemampuan menyelesaikannya dengan penggalangan dana yang bisa dimanfaatkan dalam pemberdayaan masyarakat.

Bagaimana korelasinya? Efek inflasi salah satunya adalah kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Dan yang bisa dilakukan tentu mendorong taraf hidup masyarakat agar terhindar dari efek inflasi. Atau akumulasi dana keumatan juga berkontribusi pada penguatan sumber pembiayaan untuk produksi.

Bahkan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter yang berperan aktif mengendalikan inflasi melihat potensi ISF sesuatu yang bisa dikembangkan. Dalam paparan yang disampaikan Suherman Tabrani di FGD Sabtu lalu, mereka mendorong kemandirian ekonomi pesantren. Kemudian juga berupaya memaksimalkan peran ziswaf dalam perekonomian.

Karena ziswaf ini secara langsung bisa misalnya digunakan sebagai suplai sumber pembiayaan di sektor produksi. Usaha-usaha mikro, kecil menengah sampai skala besar bisa menggunakan ziswaf membantu biaya produksi melalui lembaga pengumpul zakat, infaq, sedekah dan wakaf.

Atau bisa juga dorongan dana umat dimanfaatkan dari sisi konsumsi. Misalnya pemberdayaan masyarakat lewat Ziswaf akan meningkatkan daya beli. Ada satu lembaga amil zakat yang menceritakan mereka memberdayakan warga kurang mampu untuk beternak. Dan hasilnya sekarang warga miskin itu bisa ‘move on’ beralih dari mustahik menjadi muzakki (dari penerima zakat menjadi pembayar zakat).

Konteks inilah sebenarnya yang perlu dibangun. Apalagi respon umat terhadap ini cukup antusias. BI menyatakan dalam festival ekonomi syariah beberapa waktu lalu, mereka sukses menyelenggarakan lelang wakaf. Ini baru sebagai pemantik. Karena sebenarnya potensi dana zakat saja di Indonesia mencapai Rp327 triliun dan yang realisasi baru Rp75 triliun. Di Sumut potensi zakat , infaq, sedekah ini bisa mencapai Rp8,8 triliun atau setara APBD Kota Medan misalnya kalau semua terhimpun. Namun yang terkumpul di Sumut baru di angka Rp20 miliar. Potensinya besar tapi banyak hal membuatnya tak maksimal.

Sebab begini, secara aturan secara agama secara kewajiban sudah jelas dalam Al-Quran tentang kewajiban membayar zakat. Tidak ada tawar menawar, bahwa zakat ini harus dibayar. Bukan dibayar sekali setahun saja (zakat fitrah), karena ada potensi lain dari zakat pertanian, zakat profesi, zakat harta dan lain-lain. Ini kadang kita hanya merasa wajib membayar zakat fitrah sekali setahun. Surat A-Taubah 103 misalnya di kalimat awal sudah ditegaskan dengan kalimat: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Itu kalimatnya menggunakan kata “ambillah”. Begitu jelasnya kewajiban yang harus ditunaikan.

Tapi kembali lagi berbagai problem dan konotasi kurang pas membuat penghimpunannya belum maksimal. Mulai dari keinginan agar zakat bisa menghapus kewajiban pajak, lembaga amil zakat yang sering kurang dipercaya, serta tingkat kesadaran yang rendah. Begitu banyak problem muncul yang sebenarnya seperti ‘mengingkari’ kewajiban kita. Apapun ceritanya, mau zakat tak mengurangi pajak, kurang percaya pada amil dan lain-lain, inti kalimatnya satu: zakat itu kewajiban.

Bahkan jika saja kita punya konsistensi membayar zakat lalu terkumpul katakan Rp300 triliun betapa kuatnya posisi tawar umat kita di hadapan negara karena setidaknya punya porsi 10 persen dari APBN 2024 yang jumlahnya Rp3 ribu triliun itu.

Bukan itu saja, menurut penelitian seperti yang disampaikan Dr. Faisal Riza, dosen UIN, sesungguhnya rakyat Indonesia ini adalah orang yang paling gemar berdonasi. Maka wajar sebenarnya jika akumulasi potensi terhimpun, berperan mengatasi inflasi.

Simpulan tulisan ini, saya merasa menjadi seperti layaknya pengamat ekonomi syariah. Tapi memang, semoga masih ada harapan agar sistem ribawi (riba itu jiyadah) yang banyak menjadi mudharat dalam perekonomian, bahkan menurut sebagian ibu-ibu menjadi faktor tingginya angka perceraian, bisa diselesaikan dengan pendekatan islamic social finance.

akademisi UIN Dr. Faisal RizaArmin nasutionBaznasBaznas Kota MedanBaznas Serdang Bedagai Ust. AshariFraksi PKS Ustad HidayatullahInflasiislamic social financeWakil Pimpinan BI Sumut Suharman Tabrani
Pos Terkait
Menang Atas Petinju Aceh,Jeremy Persembahkan Emas Untuk Sumut
Rangkaian HUT Tapsel Ke 75, Bupati Gus Irawan Meriahkan Lomba Mancing
Cetak Gol Perdana di Duel Merseyside, Gakpo Kirim Sinyal Sudah Nyetel di Anfield
Banding Ditolak, Dua Terdakwa Korupsi Bank Sumut Tetap Dibui 10 Tahun Penjara
Medan Tuntungan Kecamatan Terbaik Tingkat Kota Medan
Jelang Debat Pilkada Medan, Ini Persiapan Paslon Nomor Urut 2

Pos Terkait

Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menangkap oknum Polisi berpangkat Brigadir, berinisial WWS atas kepemilikan sabu seberat 1 kg.
4 tahun  lalu
Oknum Polisi Ditangkap Terkait Kepemilikan Sabu 1 Kg di Medan
Walikota Medan, Bobby Afif Nasution berbincang dengan Kepala Bappeda Medan, Benny Iskandar
4 tahun  lalu
Serapan Dana Kelurahan Minim, Lurah Bakal Dievaluasi
PLN: Tagihan Listrik April Dihitung dari Rata-rata Pemakaian 3 Bulan Terakhir (ANTARA FOTO)
5 tahun  lalu
PLN: Tagihan Listrik April Dihitung dari Rata-rata Pemakaian 3 Bulan Terakhir
Peneliti: Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Corona, Apa Golongan Darahmu?
5 tahun  lalu
Peneliti: Golongan Darah A Lebih Rentan Terinfeksi Corona, Apa Golongan Darahmu?
Bupati Langkat, Terbit Rencana PA menegaskan, Langkat adalah negeri melayu. Tak akan merubah tatanan yang ada. Negeri bertuah selamanya terus menjadi bumi melayu.
3 tahun  lalu
Peringati HUT ke – 272 Tahun, Bupati Kembali Tegaskan Langkat Bumi Melayu
Pada musim haji 1444 H/2023 M, Kementerian Agama menghadapi tantangan besar dalam penyelenggaraan ibadah haji. Sebab, kuota haji Indonesia kembali normal, sebanyak 221.000 orang. Bahkan, pada fase akhir ada penambahan sebesar 8.000 kuota.
2 tahun  lalu
Kemenag Berkomitmen Untuk Ciptakan Haji Ramah Lansia

Trending

01.
3 hari  lalu
Gubernur Sumut Tinjau Banjir di Tanjung Pura, Instruksikan Percepatan Perbaikan Tanggul Jebol
02.
5 hari  lalu
Rico Waas: Dana Rp 1,5 Triliun dari Bank Dunia Dikelola BWS, Bukan Pemko
03.
6 hari  lalu
Kondisi Pengungsi Aceh Tamiang di SMAN Patra Nusa, Bantuan Belum Datang dan Kelaparan
04.
6 hari  lalu
Pemko Medan Tegaskan Dana Bank Dunia Rp1,5 Triliun Tetap Digunakan, Pembebasan Lahan Sedang Berjalan
05.
6 hari  lalu
Pemprov Sumut Tegaskan Penyaluran Bantuan Melalui Udara Sesuai SOP

Ads

  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Kode Etik Jurnalistik
Logo
Hangat, Mendidik, Mengungkap Fakta
© Kaldera.id. Developed by irzasolusi.com
MIKO Jadi Tawaran Strategi Tangani Bencana Sumatera
Wali Kota Medan Tinjau MPP, Pastikan Pelayanan Publik Normal Pascabencana
GAMKI Sumut Desak Pemerintah Percepat Pembangunan Hunian Layak bagi Korban Banjir
Pemko Medan Fokus Pemulihan Pascabencana dan Jemput Bola Bantu Warga Terdampak
Wali Kota Medan dan DPRD Tandatangani Propemperda 2026, Tetapkan 10 Ranperda Prioritas
Home Trending Cari Bagikan Lainnya