Perwakilan Jogal Production angkat bicara terkait perselisihan yang muncul antara mereka dengan beberapa pihak terkait acara Merdeka Rock Fest Kolaborasi, September lalu.
Perwakilan Jogal Production angkat bicara terkait perselisihan yang muncul antara mereka dengan beberapa pihak terkait acara Merdeka Rock Fest Kolaborasi, September lalu.

 

MEDAN, kaldera.id – Perwakilan Jogal Production angkat bicara terkait perselisihan yang muncul antara mereka dengan beberapa pihak terkait acara Merdeka Rock Fest Kolaborasi, September lalu.

Dimana, beberapa pihak menuding JP Production selaku pihak penyelenggara mengabaikan kewajiban mereka terhadap para pendukung acara.

“Kami disini ingin memberikan klarifikasi terkait sebenarnya yang terjadi. Sehingga ke depan persoalan ini jelas. Apabila ada pihak yang belum dibayarkan silahkan hubungi kami langsung. Kami siap menyelesaikannya,” ungkap Enggi Ranadhan didampingi Anggi Syahputra mewakili panitia kepada wartawan, Jumat (1/12/2023).

Enggi menjelaskan, persoalan ini hanya miss komunikasi. Tidak terlalu besar. Sebab, mereka sudah membayar kepada semua pihak terkait, mulai dari vendor, juri, talent maupun peserta.

“Masalah hadiah yang belum dibayarkan sama sekali karena dia memberikan nomor rekening namanya berbeda dengan penerima. Kami tidak mau lah. Sudah kami konfirmasi ulang, tapi tidak jawaban. Dan besaran hadiahnya tidak ada kami sebutkan. Jadi, jangan memutuskan sendiri besaran hadiahnya,” katanya.

Begitu juga dengan lainnya, untuk juri, talent dan lainnya sudah dibayarkan. Untuk itu pihaknya sangat terkejut adanya pemberitaan bahwa ada sekitar Rp140 juta yang belum mereka bayarkan.

“Bintang tamu yang tampil dibayar sebelum manggung. Begitu juga juri sudah dibayar. Kalaupun ada yang belum dibayar paling tinggal sekitar Rp20 juta lagi. Tidak sampai Rp140 juta. Semua ada datanya. Saya bawa seluruhnya. Bahkan, kami sempat bertemu di Taman Budaya,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dirinya menambahkan, Pemko Medan tidak ada terlihat sama sekali dengan kegiatan tersebut. Bahkan, tidak ada anggaran pemko yang digunakan untuk kegiatan tersebut.

“Tidak ada kaitan dengan Pemko Medan. Kami hanya meminta persetujuan Pak Wali karena digelar di Medan. Dan beliau menyetujui karena kegiatan yang positif. Begitu juga masalah memperebutkan Piala Walikota itu keputusan bersama dan Pak Wali hanya menyetujui. Tidak ada keterlibatan Pak Wali dalam kegiatan ini, ” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Yudha P Setiawan mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan pihak swasta dan tidak ada kaitannya dengan Pemko Medan.

“Itu kegiatan murni swasta. Tidak ada kaitannya dengan Pemko Medan. Anggarannya juga bukan dari APBD,” tegasnya.

Sekadar memberitahukan, sebelumnya beberapa orang peserta, dewan juri dan juga talent mengadukan persoalan mereka ke LBH Medan. Dalam pengaduannya mereka mengaku haknya belum dibayarkan sepenuhnya.(red)