Gurubenua harus jadi Desa Agrowisata, Ini Kata Baskami dan Djarot

Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting dan Anggota Komisi DPR RI Djarot Saiful Hidayat mendorong Desa Gurubenua, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo menjadi desa wisata dengan potensi pengembangan agrowisata berkelanjutan.
Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting dan Anggota Komisi DPR RI Djarot Saiful Hidayat mendorong Desa Gurubenua, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo menjadi desa wisata dengan potensi pengembangan agrowisata berkelanjutan.

 

MEDAN, kaldera.id – Ketua DPRD Sumatera Utara Baskami Ginting dan Anggota Komisi DPR RI Djarot Saiful Hidayat mendorong Desa Gurubenua, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo menjadi desa wisata dengan potensi pengembangan agrowisata berkelanjutan.

Hal itu disampaikan kedua legislator tatkala, melakukan temu ramah bersama tokoh adat, pemuda, warga masyarakat Gurubenua, Rabu (20/12/2023) malam.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting menyampaikan potensi wisata di Desa Guru Benua sangat mumpuni untuk dikembangkan.

“Di sini ada durian musangking, alpukat, jeruk, kopi dan lainnya. Mari kita sama-sama mendorong desa kita ini agar menjadi desa wisata,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu, mengatakan, desa wisata berbentuk agrowisata merupakan salah satu model pengembangan pariwisata yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.

“Adanya potensi pertanian, kearifan lokal, pemandangan indah dan kuliner menjadi modal utama untuk daerah agrowisata,” jelasnya.

Baskami mengatakan, pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada Desa Gurubenua, satu di antaranya yaitu, perbaikan ‘jambur’, (bangunan serbaguna masyarakat Karo) di desa itu.

“Sehingga musyawarah desa, kerjatahun, dan acara lainnya bisa terselenggara di jambur kita ini,” tambahnya.

Hal senada disampaikan, Anggota Komisi IV DPR RI, Djarot Saiful Hidayat. Menurutnya, Desa Gurubenua memiliki buah-buahan yang dapat dipasarkan pada pasar domestik maupun mancanegara.

“Terimakasih, saya diberikan durian musangking. Rasanya sangat enak, tak kalah dengan durian kita. Maka kita bergembira sekali, bila desa Gurubenua menjadi desa wisata dengan potensi agrowisata,” tambahnya.

Meningkatkan produktivitas pertanian

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, Djarot mengatakan pihaknya telah menyalurkan alat sistem pertanian, yaitu hand tractor, perbaikan jaringan irigasi tersier dan lainnya.

“Saya mendapatkan aspirasi agar adanya jalan usaha tani, insya Allah kita akan berikan pada tahun 2024. Semuanya demi desa Gurubenua semakin maju,” ungkapnya disambut dengan riuh tepuk tangan para hadirin.

Djarot berharap ke depan, bila seluruh potensi wisata pada Desa Gurubenua telah dioptimalkan, dapat menjadi role model desa berkembang bagi desa-desa lainnya di Kabupaten Karo.

Di lain pihak, Kepala Desa Gurubenua, Jepri Andi Sinuraya menyambut baik, dukungan kedua legislator tersebut.

Menurut Jepri, seluruh masyarakat Gurubenua menyampaikan rasa terimakasih atas dukungan yang diberikan. Bagi Jepri, satu kendala yang masih menjadi persoalan adalah parahnya jaringan telekomunikasi yang ada di Gurubenua.

“Kami meminta pak, untuk menuju desa wisata, agar jaringan telekomunikasi di desa kami segera diperbaiki sehingga arus informasi dapat kita gunakan untuk mengembangkan potensi desa,” tambahnya.

Jepri menuturkan, para warga desa telah menamam banyak jenis buah unggulan di lahannya. Seperti durian, alpukat, kopi, jeruk dan lainnya. Selain infrastruktur seperti jalan usaha tani, para warga mengharapkan adanya penyaluran bibit pada desa itu.

“Warga kami sangat terbantu dengan bantuan yang diberikan, bila ke depan kita akan maksimalkan terutama bibit durian dan alpukat dari daerah sini, maka sangat bermanfaat bagi warga desa,” pungkasnya.(efri surbakti/red)