Bapanas Perkuat Ketersediaan Pangan Jelang Ramadhan dan Idul Fitri

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengintensifkan upaya untuk memperkuat ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah demi memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode tersebut.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengintensifkan upaya untuk memperkuat ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah demi memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode tersebut.

 

MEDAN, kaldera.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengintensifkan upaya untuk memperkuat ketersediaan pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah demi memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode tersebut.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin, mengatakan telah mengikuti Sidang Kabinet Paripurna menjelang HBKN Ramadhan tahun ini bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), guna memastikan ketersediaan pangan pokok strategis bagi masyarakat cukup dan terus diperkuat.

“Untuk bulan puasa, Insya Allah stok pangan kita aman, terutama beras. Kita siapkan dari sekarang. Untuk itu, terdapat lima program kunci dalam kaitannya stabilisasi pangan yang secara kontinyu terus kita implementasikan bersama para stakeholder pangan se-Indonesia,” kata Arief.

Arief menerangkan lima program kunci agar masyarakat dapat lebih nyaman dalam memperoleh akses pangan yang ingin dikonsumsi selama menjalani ibadah puasa yakni pertama, penderasan stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan beras komersial.

“Target penderasan beras program SPHP ke seluruh Indonesia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, telah diminta untuk dilipatgandakan sampai 250 ribu ton dalam sebulan,” ucap Arief.

Ia mengatakan selama Januari hingga Februari, sebanyak 7.596 ton beras SPHP telah memenuhi berbagai pasar ritel modern antara lain Hypermart, Ramayana, Indogrosir, Alfamart, Superindo, Lotte Mart, Lulu, Indomaret, Transmart, Tiptop, Foodhall, Naga, dan ritel modern lokal lainnya.

Sementara untuk beras komersial dari Perum Bulog juga terus disalurkan secara luas ke pasar-pasar. Targetnya sampai 30 Maret dapat memenuhi 250 ribu ton.

“Hari ini kita siapkan lagi 200 ribu ton sambil mengganjal sampai dengan panen di Maret. Kita minta tolong penggiling padi untuk bantu cetak beras yang 5 kilo untuk didistribusikan ke seluruh ritel, termasuk para tradisional,” papar Arief.

Program kedua yakni Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) di berbagai daerah. Di Maret minggu pertama nanti, GPM akan dilaksanakan dalam menyambut Ramadhan. GPM rutin akan dilaksanakan selama Ramadhan sampai Idul Fitri.

Bapanas telah menyiapkan anggaran dekonsentrasi GPM jelang HBKN sebanyak dua kali kegiatan di tiap provinsi dan juga tiap kabupaten/kota. Dengan itu, target GPM tingkat provinsi ada 72 kali dan 1.028 kali di tingkat kabupaten/kota.

“Operasi pasar murah seperti ini juga akan diiringi dengan FDP untuk menyokong daerah yang mengalami defisit pangan. Target FDP minimal sejumlah 1.250 ton,” ucap Arief.

Ketiga, percepatan penyaluran jagung SPHP ke peternak. Percepatan penyaluran SPHP jagung pakan ke para peternak di 18 provinsi akan terus dilaksanakan sampai Maret.

Arief menyebut realisasi penyaluran jagung SPHP per 23 Februari telah menyentuh 49 persen atau 167 ribu ton dari total pagu 343 ribu ton. Hal tersebut terus disalurkan supaya harga daging dan telur ayam tetap stabil.

“Ini sebenarnya relate dengan bantuan pangan yang ada di pemerintah, tentunya melalui BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Kami bersama ID FOOD menggunakan data KRS (Keluarga Risiko Stunting) dari BKKBN. Kita akan mulai di minggu ini untuk penyaluran bantuan daging ayam dan telur ke 1,4 juta keluarga selama enam bulan,” terang Arief.

Program keempat yakni bantuan pangan beras 10 kilogram secara gratis yang akan diberikan kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) se-Indonesia. Bantuan pangan beras tersebut akan terus dilanjutkan setiap bulan hingga Juni.

“Sebagaimana arahan Bapak Presiden, akan terus kita lanjutkan hingga Juni terlebih dalam kondisi harga beras yang tengah bergejolak. Selain itu, kita terus berharap panen di Maret nanti bisa tercapai 3,5 juta ton agar kita bisa serap,” ujar Arief.

Terakhir, lanjut Arief, rapat koordinasi rutin bersama semua dinas pemerintah daerah yang membidangi pangan.

“Ini karena semua program tersebut perlu ada andil dari semua stakeholder pangan sehingga semua dapat bekerja secara hand in hand dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat,” kata Arief. (antara)