MEDAN, kaldera.id – Dinamika kontestasi bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) terus bergulir di kalangan elit dan masyarakat terkhusus di internal Partai Golkar Sumut yang memunculkan dua untuk diusung Golkar yaitu Bobby Nasution Walikota Medan dan Musa Rajekshah Ketua DPD Golkar Sumut yang juga mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Raden Deni Atmiral, yang ditemui Kampus UISU, Senin (22/04/2024), mengatakan dinamika politik menjelang Pilkada masih sangat dinamis.
Semua bakal calon masih memiliki peluang yang sama begitu juga dengan Bobby Nasution dan Ijeck.
“Dua tokoh muda yang dimiliki Sumatera Utara ini memiliki potensi yang cukup besar jadi sangat sayang jika energi kedua tokoh ini dihabiskan hanya untuk persoalan siapa yang didukung oleh Partai Golkar,” ujarnya.
Saling support dan saling mendukung
Dia berharap kedua tokoh ini duduk bersama saling support dan saling mendukung. Masyarakat harus melihat potensi besar yang dimiliki oleh Bang Ijeck. “Secara pribadi saya menilai Bang Ijeck ini sudah menjadi tokoh nasional, terkhusus dibidang olahraga Bang Ijeck banyak memberikan kontribusi besar untuk olahraga di Indonesia, dengan potensi yang dimiliki bisa saja bang Ijeck diangkat menjadi Menteri Olahraga” ujarnya.
Lebih lanjut Raden yang juga mantan aktivis 98 ini menduga ada kepentingan elit partai Golkar yang sengaja ingin membenturkan Bang Bobby dengan Bang Ijeck.
“Saya melihat ada kepentingan elit partai Golkar yang sengaja ingin membenturkan bang Ijeck dengan Bang Bobby Nasution dengan tujuan mengurangi prestasi Bang Ijeck yang telah mampu membawa partai Golkar Sumut menjadi pemenang pemilu 2024 di Sumatera Utara dan ingin membangun stigma bahwa bang Ijeck melawan putusan DPP dengan menolak pencalonan Bobby Nasution dari partai Golkar dengan goal yang diharapkan oleh kelompok elit Golkar menginginkan bang Ijeck dicopot dari partai Golkar” tegasnya.
Raden berharap seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara untuk menjaga kedua tokoh muda yang menjadi aset berharga milik Sumatera Utara saat ini.
“Sebagai masyarakat Sumatera Utara kita harus menjaga kedua aset yang kita miliki, kedua aset ini harus didorong untuk terus berproses dan mempersiapkan diri menjadi pemimpin nasional di masa depan,” ujar Raden yang juga mantan Komisioner Bawaslu Kota Medan. (efri/rel)