Site icon Kaldera.id

WHO: Corona Menyebar ke Negara dengan Sistem Kesehatan Terlemah

Cina melaporkan penurunan tajam kasus kematian baru dan kasus virus corona (coronavirus). Ilustrasi. (WHO/ist)

Cina melaporkan penurunan tajam kasus kematian baru dan kasus virus corona (coronavirus). Ilustrasi. (WHO/ist)

BEIJING, kaldera.id – Cina melaporkan penurunan tajam kasus kematian baru dan kasus virus corona (coronavirus) pada Sabtu (22/02/2020). Tetapi pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang wabah ini karena kasu infeksi virus corona terus meningkat di negara lain.

Pihak berwenang Cina meyebutkan terdapat 397 kasus baru infeksi corona yang dikonfirmasi pada Jumat (21/2), turun dari 889 kasus sehari sebelumnya. Namun, jumlah kasus infeksi corona meningkat di tempat lain, dengan wabah yang memburuk di Korea Selatan, Iran, Italia, dan Lebanon.

Di Korea Selatan, pihak berwenang mengatakan pada Sabtu (22/2), jumlah kasus infeksi baru virus corona naik dua kali lipat menjadi 433 kasus, dan dapat meningkat secara signifikan karena lebih dari 1.000 orang yang menghadiri acara di sebuah gereja yang menjadi pusat wabah melaporkan gejala mirip flu.

WHO menyambut baik penurunan dalam kasus-kasus baru di Tiongkok, tetapi prihatin dengan jumlah kasus infeksi baru di tempat lain yang tidak memiliki hubungan jelas dengan China seperti riwayat perjalanan atau kontak penderita COVID-19 yang dikonfirmasi.

“Kekhawatiran terbesar kami terus menjadi potensi corona (COVID-19) untuk menyebar di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip Reuters.

WHO menyiapkan dana US$ 675 juta untuk mendukung negara-negara yang paling rentan. WHO menyebut ada 13 negara di Afrika dipandang sebagai prioritas karena hubungan mereka dengan China.

Secara total, Cina telah melaporkan 75.569 kasus infeksi corona kepada WHO, dan 2.239 diantaranya meninggal.

Penyakit ini telah menyebar ke sekitar 26 negara dan wilayah di luar China daratan, menewaskan lebih dari 12 orang, menurut penghitungan Reuters.(kontan/finta)

Exit mobile version