JAKARTA, kaldera.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menambah tunjangan Kartu Sembako dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu per bulan untuk mengantisipasi dampak wabah virus corona (coronavirus) ke perekonomian.
Penambahan itu menghabiskan anggaran Rp4,56 triliun untuk 6 bulan ke depan.
“15,2 juta (warga miskin) kelompok penerima manfaat kartu sembako akan ditambah uang dalam bentuk tunjangan kartu sembakonya sebesar Rp50 ribu (per bulan),” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers, Selasa (25/2/2020).
Sri Mulyani mengungkapkan penerima tambahan tersebut adalah kelompok masyarakat dengan pendapatan 20-30 persen di bawah.
Dalam hal ini, sebagian besar pendapatannya langsung digunakan untuk konsumsi.
Dia berharap penambahan tunjangan kartu sembako dapat mendorong konsumsi rumah tangga yang akan memberikan efek berganda (multiplier effect) ke perekonomian.
“Penambahan (tunjangan) dimulai Maret,” ujarnya.
Terkait anggaran, Sri Mulyani menyatakan pemerintah sudah mengalokasikan pos cadangan untuk mengakomodasi kebutuhan tidak terduga, seperti bencana alam maupun wabah penyakit.
Sebagai informasi, Kartu Sembako merupakan salah satu upaya pemerintah melindungi 40 persen lapisan masyarakat terbawah.
Melalui program ini, masyarakat dapat membeli beragam bahan pangan sehari-hari seperti beras. Total alokasi APBN 2020 untuk program Kartu Sembako mencapai Rp25,7 triliun.
Virus corona mewabah di beberapa penjuru dunia. Sampai dengan Selasa (25/2) virus telah membunuh 2.704 orang dan menginfeksi lebih dari 80 ribu orang.
Tak hanya itu, virus juga telah memberikan dampak pada ekonomi. Bagi Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu menyebut virus sudah ‘menginfeksi’ ekonomi dalam negeri.(cnn/finta rahyuni)