Pemerintah Suntik Pertamina Rp265 M agar Jual Avtur Murah

0
68
Pemerintah Suntik Pertamina Rp265 M agar Jual Avtur Murah. Ilustrasi (ist)
Pemerintah Suntik Pertamina Rp265 M agar Jual Avtur Murah. Ilustrasi (ist)

JAKARTA, kaldera.id- Pemerintah menyatakan PT Pertamina (Persero) bakal memberikan diskon avtur ke maskapai mulai Maret hingga Mei 2020. Sebagai kompensasinya, pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp265,5 miliar kepada perusahaan pelat merah tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Kamis (27/2/2020), menyatakan kebijakan ini dikeluarkan demi meminimalisir dampak penyebaran wabah virus corona terhadap ekonomi dalam negeri. Wabah tersebut dikhawatirkan pemerintah akan mempengaruhi sektor pariwisata dan ekonomi domestik secara keseluruhan.

“Pertamina akan memberikan insentif berupa diskon avtur. Dengan total diskon ini nilainya Rp265,5 miliar dan ini berlaku tiga bulan,” ungkap Airlangga.

Airlangga bilang diskon itu akan diberikan di sejumlah bandara di beberapa destinasi wisata yang terkena dampak dari penyebaran wabah virus corona. Beberapa tujuan wisata tersebut, misalnya Bali, Bangka Belitung, Yogyakarta, Bintan, dan Batam.

Selain pada Pertamina, pemerintah juga memberikan kompensasi kepada pengelola bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp256 miliar. Kompensasi diberikan karena pemerintah memerintahkan pengelola bandara itu untuk menurunkan passanger service charge (PSC) atau Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen.

“Kemudian ada pengurangan tarif PJP2U sebesar 20 persen selama tiga bulan di 10 destinasi,” kata Airlangga.

Beberapa lokasi destinasi yang dimaksud, antara lain Yogyakarta, Labuan Bajo, Danau Toba, Bangka Belitung, Batam, Bintan, Manado, Bali, Malang, dan Mandalika.

Secara terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim pemberian insentif diskon oleh Pertamina dan pengurangan PJP2U oleh Angkasa Pura tak akan mengganggu kinerja keuangan perusahaan tersebut. Pasalnya, pemerintah akan memberikan kompensasi atas diskon yang diberikan.

“Tidak mengganggu (keuangan perusahaan). Sudah dihitung pasti oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir,” jelas Sri Mulyani.

Namun, pemerintah akan melakukan evaluasi dari berbagai insentif tersebut terhadap keuangan perusahaan. Selain itu, pemerintah juga akan mengevaluasi dampak dari insentif terhadap sektor pariwisata ke depannya. (aud/agt/cnn/finta)