JAKARTA, kaldera.id- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan harga bawang putih yang menyumbang inflasi nasional terjadi karena wabah virus corona atau Covid-19 di China. Hal ini membuat distribusi pasokan bawang putih terganggu, sehingga menekan pasokan dan mengerek harga bawang putih di Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan harga bawang putih meningkat di beberapa kota. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga bawang putih berada di kisaran Rp24 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram (kg) di berbagai daerah sepanjang Februari 2020.
Hal ini membuat andil inflasi dari komoditas bawang putih mencapai 0,09 persen pada Februari 2020. Sementara inflasi nasional mencapai 0,28 persen pada bulan lalu.
Inflasi dari Bawang Putih
“Inflasi dari bawang putih yang jelas karena pasokan kurang, ini bisa karena pengaruh dari isu virus (corona dari China). Tapi yang jelas, ini karena pasokan kurang, karena mayoritas bawang putih itu dipenuhi oleh impor dari China,” jelas Yunita, Senin (2/3/2020).
Di sisi lain, Yunita juga menduga ada kenaikan harga bawang putih akibat distribusi pasokan yang tersendat. Hal ini terjadi karena bencana banjir di beberapa daerah sejak awal tahun.
“Bawang putih sebenarnya lebih banyak dari impor China, tapi mungkin efek banjir lebih ke dampak distribusinya. Tapi angkanya nanti kami rilis,” tuturnya. Menurut catatannya, banjir turut mengganggu distribusi komoditas pangan lain, seperti cabai dan sayur-sayuran lain.
Inflasi nasional pada Februari 2020 sebesar 0,28 persen secara bulanan, 0,66 persen secara tahunan berjalan, dan 2,98 persen secara tahunan. Inflasi banyak disumbang oleh kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,25 persen dengan inflasi mencapai 0,95 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah bawang putih dengan andil 0,09 persen, cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras, dan jeruk masing-masing berandil 0,02 persen,” katanya. Sementara penyebaran virus corona dari China terus menyebar ke berbagai belahan dunia.
Berdasarkan data penyebaran virus corona dari Johns Hopkins CSSE pada Senin (2/3) pukul 14.30 WIB, jumlah kasus positif telah mencapai 89.073 dengan jumlah korban meninggal sebanyak 3.048 orang di dunia. (cnn/finta rahyuni)