Ilustrasi Ujian. (SALMAN TOYIBI/JP)
Ilustrasi Ujian. (SALMAN TOYIBI/JP)

MEDAN, kaldera.id – Kabar tak mengenakkan menyeruak dalam seleksi tenaga honorer di organisasi perangkat daerah Pemprovsu. Ada permintaan uang kepada calon honorer.

Informasi diperoleh wartawan, Kamis (23/1/2020), ada oknum suruhan pimpinan salah satu OPD yang meminta honorer untuk menyerahkan uang dengan nilai Rp15 juta hingga Rp20 juta. Uang itu harus diserahkan kepada kepala bidang atau kepala seksi tempat sang honorer bernaung.

“Kami disuruh berikan uang itu supaya bisa jadi honorer lagi. Tolong kami beritahukan ke Pak Gubsu bang,” tukas sumber.

Sumber kaldera.id selama ini sudah bekerja di dinas tersebut. Sejak awal 2020, dia tidak lagi bekerja karena ada kebijakan Gubsu yang mengurangi tenaga honorer di Pemprovsu.

“Kalau diminta uang, manalah ada uang kami segitu bang,” katanya.

Sementara sumber lainnya, seorang tenaga honorer di salah satu OPD Pemprovsu, mengaku mereka sudah mengikuti ujian seleksi. “Kami ujian saja, tidak ada yang minta atau bicara soal uang. Semoga kami lulus ya Bang,” ucap pria itu.

Diketahui, selama ini jumlah tenaga honorer di Pemprovsu mencapai 4.500 orang. Kemudian tahun ini 2020, Pemprovsu hanya menganggarkan dalam APBD untuk gaji 1.500 orang honorer saja. Hal ini sepertinya dimanfaatkan oknum-oknum “penembak di atas kuda”. (f rozi)