Site icon Kaldera.id

Kelangkaan Gula dan Bawang Putih Akibat Kenaikan Harga

Saat Sidak Gudang Bawang Putih dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina bersama Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Bulog serta Jajaran TPID lainnya.

Saat Sidak Gudang Bawang Putih dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina bersama Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Bulog serta Jajaran TPID lainnya.

MEDAN,kaldera.id – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara (Sumut) berkolaborasi dengan Tim Pengelola Pangan Polda Sumut melakukan inspeksi mendadak (sidak), Selasa (25/2) ke beberapa gudang importir terkait kelangkaan dan kenaikan harga gula dan bawang putih di Sumut.

Sidak dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina bersama Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Bulog serta Jajaran TPID lainnya yang membagi beberapa wilayah gudang importir dalam 3 tim.

Gudang importir gula dan bawang putih di seputaran Jalan Yos Sudarso dan KIM 4 Medan menjadi sasaran sidak kali ini.

Sabrina mengatakan berdasarkan hasil sidak bahwa ketersedian bawang putih dan gula untuk beberapa bulan ke depan dapat mencukupi kebutuhan masyarakat Sumut dan sekitarnya.

Mengenai kelangkaan yang terjadi saat ini, Sabrina menyimpulkan hal itu terjadi karena kenaikan harga yang terjadi pada tingkat pedagang.

“Setelah kita cek di beberapa gudang ternyata ketersedian stok cukup untuk beberapa bulan. Oleh karena itu kita imbau kepada para importir, distributor, pengecer buatlah keuntungan yang wajar sehingga di kalangan konsumen harga dapat terjangkau.

Karena masyarakat merasa jika harga itu terjangkau mereka bisa membeli. Jadi saya minta sesama pedagang untuk dapat memahami ini,” ucap Sabrina.

Kanit II Subdit I Indag Ditreskrimsus Polda Sumut Kompol Edison Siagian juga membenarkan hal itu. Menurutnya hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya tindakan curang yang dilakukan pedagang untuk melakukan penimbunan.

Penimbunan Akibat Kelangkaan Gula dan Bawang Putih

“Sampai saat ini kita belum ada melihat importir melakukan penimbunan terkait kelangkaan pada gula dan bawang putih ini di pasaran. Pastinya kita akan lakukan pantuan terus mengenai hal ini,” katanya.

Pantauan pada sidak pertama di gudang importir gula Jalan Kayu Putih No 38 Medan, Sekdaprov Sabrina dan Tim Pengelola Pangan Polda Sumut tidak melihat adanya penimbunan gula yang dilakukan pedagang.

Kepala Gudang Kayu Putih Amin yang menerima sidak TPID dan Tim Pengelola Pangan Polda Sumut mengatakan bahwa gudang KNP Distrubutor memiliki stok gula sebanyak 200 ton. Menurut Amin stok digudangnnya ini hanya bertahan untuk ketersedian gula selama 2 minggu saja.

“Hari ini kita mengeluarkan satu kontainer gula pada pedagang di Kota Medan. Untuk stok kita sebanyak 200 ton dan ini hanya bertahan untuk 2 minggu ke depan,” katanya.

Meski begitu, Sabrina memberikan catatan pada KNP Distrubutor untuk melakukan perbaikkan pada bangunan gudang yang dilihat tidak memenuhi standar gudang pangan.

Sidak selanjutnya di Jalan Yos Sudarso, gudang bawang putih PT Amanah Jaya Abadi importir PT Logistik Pendingin Indonesia menyatakan memiliki stok bawang putih 8000 sak (20 kg/sak).

Menurut Kepala Gudang Andre mengatakan jumlah seluruhnya akan disalurkan ke pusat pasar Medan dan paling jauh ke Padang.

Selanjuntya pada sidak ke tiga di gudang bawang putih Kawasan Industri (KIM) 4 Medan PT Winson importir PT Karya Tani dan CV Tio menyatakan perhari menyalurkan bawang putih sebanyak 1000 sak. Pihaknyanya menyalurkan bawang putih ini hingga ke Pekan Baru.(f rozi)

Exit mobile version