MEDAN, kaldera.id – Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi, Selasa (5/1/2021) pagi. Berdasarkan catatan magma.esdm.go.id, erupsi Gunung Sinabung ini merupakan yang ke 7 sejak tahun baru 2021.

“Terjadi erupsi G. Sinabung pada Selasa, 5 Januari 2021, pukul 08:25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 3260 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 95 detik,”
tulis Moh Nurul Asrori, petugas di laman resmi Kementerian ESDM tersebut.

Dengan peristiwa itu, direkomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah di relokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

“Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.”

“Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” tulis laman itu.

Sudah 7 Kali Sepanjang 2021

Masih dari laman tersebut, sehari sebelumnya, Senin (4/1/2021), Gunung Sinabung mengalami tiga kali erupsi. Pada pukul 08:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 700 m di atas puncak (± 3160 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi 154 detik.

Kemudian pada pukul 11:50 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak (± 3460 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi 117 detik.

Selanjutnya pada pukul 14:12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak (± 3460 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 43 mm dan durasi 113 detik.

Lalu pada Minggu (3/1/2021), juga mengalami tiga kali erupsi. Pertama, pukul 09:34 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 m di atas puncak (± 3460 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 143 detik.

Kedua, pada pukul 12:16 WIB. Tapi visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 181 detik. Erupsi ketiga terjadi pada pukul 12:16 WIB. Visual letusan juga tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 181 detik. Letusan terakhir Sinabung di 2020 terjadi pada 28 Desember 2020.(f rozi)