Plt Bupati Langkat, Syah Afandin bersama Anggota DPR, Djohar Arifin saat memperingati Keputeraan Pahlawan Nasional T Amir Hamzah di Halaman Masjid Azizi, Tanjung Pura, Senin (28/2/2022)
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin bersama Anggota DPR, Djohar Arifin saat memperingati Keputeraan Pahlawan Nasional T Amir Hamzah di Halaman Masjid Azizi, Tanjung Pura, Senin (28/2/2022)

LANGKAT, kaldera.id – Jajaran Pemkab Langkat memperingati Hari Keputeraan Pahlawan Nasional Tengku Amir Hamzah ke-111tahun di Halaman Masjid Azizi, Tanjung Pura, Senin (28/2/2022).
Hadir Plt Bupati Langkat, Syah Afandin dan Anggota DPR, Djohar Arifin.

Djohar mewakili masyarakat Langkat dalam sambutannya, meminta kepada Syah Afandin melestarikan bangunan – bangunan bersejarah yang ada di Langkat.

Djohar menjelaskan, dulu Kabupaten Langkat memiliki jembatan yang bisa digerakan apabila kapal tanker melintas. Jembatan ini berada di Sungai Batang Serangan menuju Rantau Panjang.
“Jembatan itu saat ini masih ada. Jangan sampai jadi besi tua. Harus dirawat. Sebagai bukti Langkat punya peran besar dalam peradaban bangsa ini,” ungkapnya.

Selain itu, masih banyak lagi bangunan bernilai sejarah yang ada di Langkat seperti Gedung Listrik pertama juga ada di Langkat yakni, milik Sultan Langkat Bahkan, Langkat dulunya punya bandara. Terlihat masih ada sisa puing dan towernya di Pasar II.

“Ini menjadi bukti bahwa Langkat dahulu sangat maju pada masanya di negeri ini,” tegasnya.

Ini juga dibuktikan kilang minyak pertama di Indonesia yakni, di Telaga Said, Pangkalan Brandan. Bahkan, bumi bertuah ini punya pelabuhan minyak pertama di asia. Kapal Tanker pertama juga punyab Sultan Langkat.

Syah Afandin sendiri mengajak semua pihak turut serta memajukan Langkat. Yakni dengan menyatukan persepsi dan pandangan serta perjuangan demi membesarkan Bumi Langkat.

Terkait pelestarian bangunan bersejarah, Afandin meminta Dinas Pariwisata Langkat memiliki konsep untuk melestarikannya.

Ia menekankan agar OPD terkait idak sekadar hanya melihat – lihat bangunannya saja.

“Jangan hanya menengok bangunannya saja. Tapi, apa konsep kita untuk Melayu. Macam mana supaya bisa bersaing dan menjadi kenangan kita,” tegasnya.

Selanjutnya Afandin juga berharap acara tersebut bukan sekedar seremonial saja, tapi harus mampu mengambil nilai juang yang di tanamkan Tengku Amir Hamzah.

Tengku Amir Hamzah di usia 19 tahun sudah punya peran penting di tingkat Nasional. Amir Hamzah menjadi salah satu konseptor untuk Sumpah Pemuda. Ia mampu bicara di tingkat nasional karena kemampuan dan kemauan kuat untuk menjadikan negeri ini makmur di kancah nasional.

“Saya berharap kita bersatu jangan ada perpecahan. Acara ini bukan hanya sekedar membuat karya monumental. Yang perlu kita peringati bukan hari lahirnya saja, tapi besarnya nilai juang yang Tengku Amir Hamzah tanamkan dalam jiwa. Dia seorang putra yang lahir di kota kecil Tanjung Pura,” pungkasnya. (ali)