Oleh: Esteriani Lahagu, Ance R Manalu, Betty N Marbun & Romatua J Manurung
TEKNOLOGI informasi dan komunikasi (TIK) khususnya menawarkan cara baru untuk melaksanakan proses pendidikan.
Selain fakta bahwa pembelajaran tidak hanya dilaksanakan secara tradisional, yaitu dengan kehadiran di kelas, melainkan pembelajaran juga dimungkinkan dari jarak jauh berkat teknologi informasi dan komunikasi.
Informasi tentang perkembangan teknologi mempengaruhi dunia pendidikan dalam hal pembelajaran yang sistematis. E-learning (Electronic Learning) adalah sistem pendidikan virtual berbasis web yang tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses belajar mengajar.
Saat ini tidak ada perselisihan tentang pengembangan lebih lanjut dari teknologi pendidikan di 4.0. Berbagai sumber belajar yang tersedia saat ini termasuk Zoom, Google Classroom, grup WhatsApp, Youtube, dan media lainnya sangat membantu.
Jarak tidak lagi menjadi penghalang belajar bagi generasi milenial yang sudah terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh, apalagi di zaman modern ini.
Pendekatan Inovatif
Pembelajaran daring (e-learning) merupakan suatu pendekatan inovatif dalam dunia pendidikan dengan penyampaian informasi menggunakan media elektronik yang akan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kinerja dari peserta didik.
Konsep pembelajaran daring membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital baik secara isi (contents) dan sistemnya.
Saat ini konsep pembelajaran daring sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan tren meningkatnya implementasi e-learning di lembaga pendidikan.
Pembelajaran yang ditingkatkan teknologi memiliki dampak yang signifikan pada sektor pendidikan sebagai sarana untuk menggabungkan kegiatan belajar mengajar, terutama bagi mahasiswa keperawatan.
Untuk bersaing secara global, seorang mahasiswa harus memiliki minat belajar dan mampu mandiri, kreatif, berpikir kritis dan memiliki kemampuan memecahkan masalah sesuai dengan tuntutan pembelajaran berbasis teknologi abad 21.
Keberhasilan E-Learning
Keberhasilan pelaksanaan e-learning berkaitan dengan 4 (empat) faktor yaitu sistem e-learning, kesiapan e-learning, resistensi terhadap perubahan dan interaktivitas dalam bentuk kolaborasi.
Sistem pembelajaran daring (SPADA) Indonesia oleh Kemenristekdikti telah menggalakkan pendidikan daring sejak 2014.
Materi kursus daring tersedia melalui sistem pembelajaran daring Indonesia (SPADA) di mana 4.829 kursus online dan terbuka ditawarkan untuk 776 kursus dari 51 perguruan tinggi. Mata kuliah ini diikuti oleh 14.931 mahasiswa dari 176 perguruan tinggi mitra di seluruh Indonesia (Ristekdikti, 2018).
Secara khusus, penggunaan metode e-learning, baik blended maupun full online diperlukan dalam pendidikan keperawatan Indonesia. Di Indonesia, terdapat kurang lebih 288 institusi pendidikan keperawatan yang menyelenggarakan pendidikan diploma tiga (DIII), sarjana (S1), Ners (Ns), magister dan doctoral keperawatan (AIPNI, 2017).
Dengan diperkenalkannya sistem akreditasi dan ujian kualifikasi untuk perawat terdaftar, Kementerian Pendidikan dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan.
Hal ini berdampak besar pada seberapa baik lembaga pendidikan Indonesia dapat tumbuh dan meningkatkan jenjang pendidikan di masing-masing lembaga.
Selain itu, sejumlah besar lembaga pelatihan keperawatan telah mengembangkan Learning Management System (LMS) secara terpisah. Pembelajaran menggunakan e-learning sejatinya sudah diinisiasi cukup lama.
Berbagai studi terkait pembelajaran elearning cukup banyak dipublikasikan. Mahasiswa keperawatan kecenderungan memiliki tingkat motivasi yang bernilai tinggi terhadap metode pembelajaran online / elearning, mahasiswa keperawatan juga memiliki self-confidence tinggi setelah melalui evaluasi pembelajaran e-learning.
Begitu juga Self-Directed Learning Readiness (SLDR) menunjukkan kecenderungan tinggi pada pembelajaran e-learning serta selfefficacy yang bernilai tinggi terhadap metode pembelajaran online (e-learning).
E-Learning Pendidikan Keperawatan
Penggunaan e-learning dalam pendidikan keperawatan memiliki dampak yang beragam. Jika digunakan dengan benar maka akan memberikan efek positif, namun sebaliknya jika digunakan secara tidak benar maka efeknya juga negatif.
Kreativitas para animator (virtual learning menunjukkan avatar karakter animator yang sangat baik dan unik), kebutuhan akan dukungan anggaran yang besar, sarana dan prasarana yang memadai, serta kebutuhan akan profesional IT dan desain grafis yang dapat berkreasi berbasis web dan virtual adalah kekurangan e-learning.
Meski memiliki keterbatasan dalam hal pilihan pendukung, tidak hanya peralatan tetapi juga kreativitas para dosen yang dibutuhkan. Walaupun tidak semua mahasiswa dapat menggunakan teknik ini dalam keperawatan, hal tersebut merupakan kerugian.
Ini adalah masalah bagi pembuat keputusan dan inovator e-Learning, suka atau tidak suka. Oleh karena itu, penulis review sepakat bahwa tujuan pembelajaran daring dalam sistem pendidikan tradisional adalah untuk memperluas dan membiasakan cara pandang dan pemahaman mahasiswa, sehingga menjadi akrab dengan materi pembelajaran khususnya Teknologi Internet.
Pembelajaran online sebagai salah satu pilihan pembelajaran memiliki banyak kegunaan dan manfaat. Semua pihak yang ingin berpartisipasi dalam proses pengembangan e-learning harus menyadari keterbatasan e-learning.
Dipercayai bahwa sistem e-learning akan lebih efektif di masa depan seiring diperkenalkannya teknologi dan strategi pengajaran. Sistem pembelajaran daring juga diharapkan semakin maju.(*)
*)Penulis adalah Mahasiswa Magister Keperawatan USU Angkatan 2022