MEDAN, kaldera.id – Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Calon Wali Kota Medan dituntut memiliki kesiapan diri serta dan memenuhi keinginan masyarakat banyak.
Ujang Satria, mahasiswa STIPAP Medan, yang ditemui Kaldera.id di kampusnya, Selasa (10/12/2019), mengatakan, sosok yang pantas untuk duduk di kursi walikota Medan harus bebas nepotisme dan mampu menciptakan lowongan kerja. “Termasuk juga kemampuan memperbaiki sarana dan prasarana bagi warga Kota Medan dengan cepat dan tepat,” katanya.
Pemilihan Wali Kota Medan akan digelar pada 2020. Siapapun calonnya pasti membutuhkan suara dari kaum milenial. Seperti diketahui, pemimpin adalah seseorang yang dapat dijadikan figure, memiliki karakter yang baik dapat dijadikan suri tauladan bagi siapapun. Seorang pemimpin harus memiliki sifat amanah, berjiwa mengayomi dan memiliki kapabilitas yang mumpuni.
“Pemimpin Kota Medan ke depan harus lebih mementingkan ruang terbuka hijau, insfrastruktur terlebih jalan jalan yang berlubang terlebih harus bisa amanah dan terbebas dari korupsi” kata Syahril Sabirin, mahasiswa UINSU, yang ditanyai di kampusnya.
Disebutkan, persoalan Kota Medan tidak bisa diselesaikan dengan melihat satu permasalahan saja, terlebih Medan merupakan kota yang dihuni oleh masyarakat heterogen. “Siapapun yang akan duduk saya sangat berharap dapat memerhatikan perkembangan dunia pendidikan dan lebih memperhatikan solidaritas antara umat beragama, suku dan etnis yang ada di Kota Medan,” ujar Pakar Pendidikan dari UINSU, Dr Muhammad Dalimunte. (fr)
Penulis: Novika Devi, Ika Widya