Akademisi dari UMSU, Arifin Saleh Siregar.
Akademisi dari UMSU, Arifin Saleh Siregar.

MEDAN, kaldera.id – Akademisi dari UMSU, Arifin Saleh Siregar menilai jegal menjegal terhadap calon petahana jelang Pilkada Kota Medan 2020 dinilai wajar, termasuk dari sisi pembatasan publikasi maupun sosialisasi.

Untuk itu diharapkan semua pihak harus tetap berpikir dalam menyikapi berbagai hal. Sebab, tidak semua harus diarahkan untuk pencitraan atau ambil kesempatan jelang Pilkada Kota Medan.

“Kita harus berikan kepercayaan penuh kepada kepala daerah. Tidak semua dikaitkan dengan pilkada. Bagaimanapun seorang kepala daerah punya hak mengelola anggaran dan melakukan pembangunan di Kota Medan ini,” tegasnya kepada kaldera.id, Senin (11/5/2020).

Selain itu, sosialisasi dan publikasi di tengah masyarakat saat ini dinilai sangat penting. Dengan begitu kehadiran pemerintah tetap dirasakan masyarakat. Untuk itu tidak perlu adanya penjegalan dari pihak luar maupun internal sendiri.
“Jadi, berpikirk positif sajalah. Kembalikan saja ke tujuan awal. Untuk kebaikan bersama,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga meminta agar kepala daerah tetap kreatif dan berkreasi dalam melakukan sosialisasi. Meskipun anggaran tersebut dihapus.

“Tetap berkreasi dalam menyambangi masyarakat luas. Jangan pula sosialisasi terhambat karena amggaran dihalus,” pungkasnya. (reza sahab)