MEDAN, kaldera.id – Warga Kelurahan Paya Pasir mengeluhkan keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun, khususnya Terkait kepemilikan lahan.
Dimana, lahan milik warga diserobot. Warga berharap bisa memanfaatkan lahan seperti dulu lagi.
Akibat limbah dari TPA, lahan warga tidak bisa lagi dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Menurut warga sekitar, ada sekitar 20 hektar lahan warga yang terimbas limbah TPA hingga tak bisa dimanfaatkan lagi.
“Kami berharap ada win-win solution dengan pemerintah kota,” kata Sujono mewakili warga Senin (2/11/2020).
Menyahuti hal ini, Bobby Nasution mengatakan, seharusnya sekelas Kota Medan sudah bicara pengelolaan TPA menjadi power plant pembangkit listrik.
“Seharusnya Medan sudah punya power plant, seperti di Surabaya dengan pengelolaan TPA-nya. Kenapa belum bisa? Kita masih berkutat di masalah pengangkutan sampah yang belum maksimal. Itu akan kita selesaikan,” kata Bobby.
Selepas masalah klasik penyaluran sampah dari rumah ke TPA, Bobby akan mengundang investor untuk pengelolaan TPA menjadi energi listrik.
“Banyak investor yang mau bangun power plant. Kami sudah pelajari. Beri kami waktu dua tahun untuk rapikan distribusi sampah. Kalau itu rapi, investor akan datang,” kata Bobby meyakinkan.
Bobby Nasution juga tawarkan pentingnya bantuan bagi pelaku usaha. Setiap masyarakat yang butuh modal akan diberikan bahkan dengan pendampingan usaha hingga penyediaan market. (reza sahab)
