Gandeng Misbahul Muslimin, Gerindra Dukung Pilkada Medan Tanpa Politik Identitas

DPD Gerindra Sumut saat Diskusi dengan para ulama dan ustadz di Majelis Misbahul Muslimin.
DPD Gerindra Sumut saat Diskusi dengan para ulama dan ustadz di Majelis Misbahul Muslimin.

MEDAN, kaldera.id – DPD Gerindra Sumut menggandeng Majelis Misbahul Muslimin untuk mengawal jalannya Pilkada Medan tanpa politik identitas. Gerindra menilai problem di Kota Medan bukan perbedaan agama dan ras tapi pengangguran, korupsi, banjir, infrastruktur dan sembrautnya kota.

“Kami sadar betul bahwa ada gerakan massif membawa isu politik identitas. Gerakan ini kami sikapi dengan mengajak diskusi para ulama dan para ustad di Majelis Misbahul Muslimin untuk kemudian turun ke masyarakat agar tidak terpengaruh dan paham bahwa masalah kita bukan soal perbedaan agama,” kata Ketua DPD Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu di kantor DPD Gerindra, Jalan DI Panjaitan, Selasa (3/11/2020) malam.

Gus Irawan mengatakan, ada gerakan politik identitas yang dibangun oleh pihak tertentu untuk mewarnai Pilkada Medan. Menurutnya, gerakan itu harus dilawan karena akan menciderai jalannya demokrasi.

Menurut Gus, pasangan yang diusung Gerindra, Bobby Nasution – Aulia Rachman, adalah pilihan terbaik untuk menata kota Medan sesuai dengan yang diharapkan.

“Saya kira Pilkada Medan ini jadi kesempatan kita warga Medan untuk berbenah dan bangkit,” kata Gus Irawan.

Gus mengatakan, hingga 9 Desember mendatang Gerindra dan para ustad dari Majelis Muslimin akan turun meyakinkan masyarakat bahwa Medan kedepan harus bangkit dan berubah jadi lebih baik.

Majelis Misbahul Muslimin Mengawal Jalannya Pilkada Medan

“Kader dibawah sudah bergerak turun, dan Majelis Muslimin akan berikan pemahaman faktual tentang kondisi Medan hari ini dan kedepan agar lebih baik,” tutup Gus Irawan.

Bobby Nasution yang hadir pada kegiatan diskusi bersama para ulama dan tokoh Majelis Muslimin itu mengaku terharu bisa berdiskusi langsung dengan para ustad Majelis Muslimin. Dalam kesempatan itu ia juga memaparkan program keumatan yang akan dijalankan jika nanti diamanahkan memimpin Medan.

“Kami akan bangun _Islamic center_ sebagai pusat pembelajaran agama dan dakwah, Perda Kota Medan 5/2014 tentang Wajib Belajar Madrasah yang saat ini tidak jalan, akan dijalankan, agar anak-anak kita melek baca Al Qur’an. Tidak akan ada lagi penggusuran masjid dan masjid-masjid kedepan bisa jadi basis perekonomian umat,” ujar Bobby.

Pergulatan Pemikiran yang Panjang

Sementara itu Wakil Ketua Gerindra Sumut, Ahsanul Fuad, menjelaskan bahwa pertemuan antara Gerindra Sumut, Bobby Nasution dengan para ustad dari Majelis Misbahul Muslimin terjadi melalui pergulatan pemikiran yang panjang berkaitan dengan kemaslahatan Kota Medan.

“Dari pergulatan pemikiran dan diskusi panjang itulah kemudian terjadi kesepahaman dan keyakinan bahwa Medan kedepan harus berubah. Inilah yang kemudian menyambungkan dan menguatkan kita untuk berikhtiar menangkan bobby demi perubahan Kota Medan,” kata Ahsanul. (finta rahyuni)