Keluhan Warga Lalang Terlalu Banyak Sampai Tak Bisa Diceritakan Lagi

Bobby Nasution saat kunjungi Jalan Swadaya, Lalang, Medan Sunggal.
Bobby Nasution saat kunjungi Jalan Swadaya, Lalang, Medan Sunggal.

MEDAN, kaldera.id – Permasalahan yang dihadapi warga di Kota Medan cukup pelik. Saking banyaknya, warga pun tidak tahu mau bilang apa. Seperti diungkap warga saat Bobby Nasution menyerap aspirasi di Jalan Swadaya, Lalang, Medan Sunggal, Senin (9/11/2020) petang.

“Keluhan kami banyak kali, tak bisa diceritakan lagi,” ujar Rubiyatun warga Jalan Swadaya yang bekerja sebagai tukang jamu kepada Bobby Nasution.

Mendengar keluhan Rubiyatun warga lainnya tertawa. Tertawanya warga lain lantaran yang diucap Rubiyatun benar.

Terlalu banyak permasalahan di Kota Medan yang hingga kini tidak dapat diselesaikan oleh pemimpin kota.

“Sebagai pedagang kami kekurangan modal serta kekurangan pasar,” tambah Rubiyatun.

Karenanya dia meminta perhatian Bobby kepada pedagang kecil saat memimpin Medan nanti. Bobby pun langsung menjelaskan program bantuan usaha yang telah dirancangnya bersama Aulia Rachman dan tim pemenangan.

Kepada warga yang rata-rata pedagang kecil, mulai dari penjual lontong, gorengan, bakso serta jamu ini, Bobby Nasution mengatakan ke depannya akan fokus pada pergerakan UMKM.

Permasalahan yang Dihadapi Warga Medan Cukup Rumit

Terlebih di masa pandemi Covid-19, pendapatan warga menurun akibat daya beli menurun. Kondisi ini, otomatis membuat modal usaha berkurang.

“Untuk membantu pelaku UMKM, sebenarnya modal dari pemerintah pusat ada. Sebanyak Rp2,4 juta. Harusnya bisa disosialisasikan oleh Pemko Medan agar semua masyarakat bisa mendapatkannya,” terang suami Kahiyang Ayu ini.

Apalagi, sambung Bobby, jatah Sumatera Utara sebanyak 1,5 juta pelaku UMKM. Dan berdasarkan data terakhir yang diterimanya, baru sekitar 400 ribu pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan dana tunai ini.

“Jadi masih ada sekitar 1 juta pelaku UMKM lagi yang bisa menjadi penerima manfaat bantuan tunai Rp2,4 juta,” terangnya.

Masih banyak warga yang belum bisa mengakses bantuan tunai Rp2,4 juta ini, sambung Bobby, lantaran pendataan yang belum update.

“UMKM yang selama ini mendapatkan bantuan, orangnya itu-itu saja. UMKM yang pernah mendapatkan pelatihan dari dinas (Koperasi dan UMKM Kota Medan) dan bantuan hanya diberikan kepada mereka,” ungkap dia.

Makanya, Bobby menyarankan agar pelaku UMKM tidak bergerak sendiri-sendiri lagi. Warga dan pelaku UMKM diminta kompak berkolaborasi. Sehingga bisa dibuat suatu sentra usaha yang kedepannya bisa dibantu modal, alat usaha serta mendapatkan pasarnya.

“Jadi nanti saat 2021, jika pandemi Covid-19 belum usai, Pemko Medan bisa menjadi marketnya (pasarnya),” pungkasnya. (reza sahab)