Kobe Bryant, Hidup dan Mati untuk Basket

Kobe Bryant berpose di kantornya Kobe.inc dengan latar belakang figura
Kobe Bryant berpose di kantornya Kobe.inc dengan latar belakang figura "Black Mamba", hewan melata asli Afrika yang menjadi julukannya saat aktif bermain basket. Kobe wafat dalam kecelakaan helikopter Senin (27/1/2020) dinihari waktu Indonesia.(kaldera/lastreetball)

MEDAN, kaldera.id – Dunia tercekat mendengar kabar kematian Kobe Bryant, 41 tahun, bersama anaknya Gianna Bryant, 13 tahun dalam kecelakaan helikopter, dinihari tadi waktu Indonesia. Kobe, legenda basket ini, dikenal hanya memiliki satu klub sepanjang karirnya. LA Lakers.

Legenda NBA lainnya, Michael Jordan mengaku sulit menerima kabar Kobe Bryant meninggal dalam kecelakaan helikopter. Jordan mengaku terkejut mendengar kabar Kobe Bryant meninggal dunia karena kecelakaan helikopter.

BACA : Helikopter Jatuh, Kobe Bryant dan Anaknya Meninggal

“Saya terkejut atas peristiwa tragis meninggalnya Kobe dan Gianna (putri Kobe),” kata Jordan dilansir CNN.com, Senin (27/1/2020).

Di mata Jordan, Kobe Bryant juga merupakan ayah yang luar biasa, ayah yang sangat mencintai keluarganya. “Ia sangat bangga dengan kecintaan putrinya pada permainan bola basket,” tutur Jordan.

Kobe Bean Bryant pada 23 Agustus 1978. Dia adalah pemain basket profesional Amerika Serikat dan memiliki ayah yang juga pebasket NBA, Joe Bryant. Dia menghabiskan kariernya selama 20 tahu bersama dengan Los Angeles Lakers. Ia masuk ke NBA secara langsung setelah lulus SMA dan memenangkan lima gelar juara NBA.

Bryant telah terpilih menjadi All-Star sebanyak 18 kali, anggota All-NBA Team sebanyak 15 kali, anggota All-Defensive team sebanyak 12 kali dan meraih gelar NBA’s Most Valuable Player (MVP) pada tahun 2008. Kobe adalah pemain berposisi guard pertama dalam sejarah NBA untuk bermain setidaknya selama 20 musim.

Saat cedera achilles menghantam, Bryant masih bermain dengan baik dan kemudian harus mengakui bahwa kondisi fisiknya mulai menurun, Bryant pensiun setelah musim 2015–2016.

Pada usia 34 tahun dan 104 hari, Bryant menjadi pemain termuda dalam sejarah NBA untuk mencapai 30.000 poin sepanjang karier. Ia menjadi pencetak skor terbanyak sepanjang masa dalam sejarah waralaba Lakers pada tanggal 1 Februari 2010 ketika dia melampaui Jerry West.

Pada 26 Januari 2020, Bryant tewas dalam sebuah kecelakaan helikopter yang terjadi di luar Calabasas, California. Saat itu dia akan menuju lokasi latihan basket bersama anaknya Gianna Bryant dan beberapa orang lain dengan menumpang helikopter pribadinya di Mamba Academy di dekat Thousand Oaks, sebuah akademi bola basket miliknya. Kobe, hidup dan mati untuk basket.(cnn/wkp/f rozi)