Inspiratif, Sopir Angkot 04 Ini Gratiskan Ongkos Tiap Jumat

Pak Maman, sopir angkutan kota KPUM line 04 yang menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari. (kaldera/zulfithri)
Pak Maman, sopir angkutan kota KPUM line 04 yang menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari. (kaldera/zulfithri)

MEDAN, Kaldera.id – Jumat berkah. Kira-kira seperti itulah cara Pak Maman mengistimewakan setiap datangnya hari Jumat. Bagaimana tidak, setiap Jumat, sopir angkutan kota KPUM line 04 jurusan Amplas ke Sambu ini menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari.

Awalnya, kaldera.id mendapatkan informasi itu melalui kiriman gambar salah satu pembaca tentang kebiasaan Pak Maman. Di dalam angkotnya, tertempel potongan kertas kardus bertuliskan: “khusus Hari Jumat ongkos gratis dari pk.06.00 sampai pk.12.00”. Tertarik, tim liputan Kaldera.id pun bergegas mencari sopir angkot itu.

Tentu tak mudah menemukan kembali sopir angkutan yang mobile dan bolak balik Amplas ke Sambu. Tapi kemudian tim mendapatinya di Amplas simpang Patumbak depan masjid tempat berkumpulnya angkutan kota 04.

Pak Maman, sopir angkutan kota KPUM line 04 yang menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari. (kaldera/zulfithri)
Pak Maman, sopir angkutan kota KPUM line 04 yang menggratiskan ongkos penumpang mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 12.00 tengah hari. (kaldera/zulfithri)

Nama aslinya Yahman, 42, namun biasa disapa Pak Maman, baru siap Jumatan. Dia pun welcome dan ramah diajak untuk membahas Jumat ongkos gratis yang ternyata sudah rutin dia lakukan tersebut. Walaupun bekerja sebagai supir angkot, menurut dia, tak menyurutkan niatnya berbagi dengan orang lain.

Lelaki yang sudah menjadi supir angkot selama 10 tahun itu mengaku walau menggratiskan ongkos angkutan di hari Jumat dan di jam sibuk pula tak menggangu rezeki dan penghasilannya. Padahal angkotnya masih disewa. “Kalau penghasilan per hari saya bisa bawa pulang antara Rp40.000 hingga Rp50.000,” katanya.

Menurut dia, pola hidup sederhana selama ini yang membuatnya bisa berbagi rezeki. “Saya hidup dengan isteri dan satu orang anak yang masih berumur dua tahun,” katanya. Mereka mengontrak rumah di Jl. Kongsi Marindal Gang Sejahtera.

Lalu darimana Pak Maman berinisiatif menggratiskan ongkos kepada penumpangnya setiap Jumat. “Sebenarnya ini ide isteri saya. Dia bilang, walaupun jadi supir angkot kita punya kesempatan berbagi, beramal dan bersedekah dengan orang lain,” jelasnya.

Noni Fikawati, 37, istri Pak Maman, memang memberi banyak inspirasi terkait ongkos gratis tiap Jumat tersebut. “Istri saya ini bilang buatlah amalan baik kepada orang lain, biar rezeki yang kita terima dari angkutan kota ini tetap berkah dan dimudahkan,” jelas Pak Maman di atas angkutan kotanya bernomor polisi BK 1130 GE. (zulfithri/pkl/arn)