Pemeriksaan terhadap virus corona (coronavirus/COVID-19)
Pemeriksaan terhadap virus corona (coronavirus/COVID-19)

MEDAN, kaldera.id – Pertarungan melawan virus corona (coronavirus) memburuk ketika pejabat kesehatan Cina di provinsi Hubei melaporkan 242 kematian baru dan 14.840 kasus baru. Itu membuat angka kematian di seluruh dunia menjadi setidaknya 1.369 jiwa, Kamis (13/2/2020) pagi.

Mengutip cbsnews dan worldometers.info, jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi lebih dari 60.000. Meningkatnya jumlah kasus terjadi ketika pejabat Cina memperluas definisi mereka tentang kasus virus corona (coronavirus) yang kini bernama COVID-19.

AFP menyebutkan, Pejabat Cina mengungkap 13.332 dari kasus baru dan lebih dari setengah jumlah kematian baru dapat dikaitkan dengan klasifikasi baru virus corona (coronavirus). Pengumuman itu muncul setelah China mengatakan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di dalam negeri telah menurun selama dua hari berturut-turut.

“Semua kecuali dua kematian terjadi di Cina daratan. Satu-satunya kematian lainnya adalah di Filipina dan Hong Kong,” tulis AFP.

Anti Virus Masih Diuji

Di sisi lain, pemerintah China tengah menguji coba antivirus baru dengan menggabungkan obat yang biasa digunakan untuk HIV. Hasil uji coba tersebut akan keluar dalam sepekan ke depan. Hal itu membawa harapan bahwa para ahli bisa menemukan perawatan yang paling efektif untuk virus corona.

Meskipun demikian, World Health Organization (WHO) menyebut penyebaran virus corona (coronavirus) layaknya terorisme. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meskipun penyebaran virus bernama COVID-19 itu mulai melambat, namun masyarakat harus tetap dalam keadaan waspada yang ekstrem.

“Wabah ini kemungkinan terus berlanjut ke segala arah,” kata Ghebreyesus seperti dikutip dari Reuters.(f rozi)