JAKARTA, kaldera.id – Pengusaha Robby Sumampow meninggal dunia di Singapura, kemarin. Sahabat Jenderal Benny Moerdani ini meninggalkan catatan bagi jalan sejarah negeri.

Dia dikenal sebagai pengusaha yang menghidupkan perekenomian Timor-timur saat menjadi bagian Indonesia, mengelola judi SDSB/porkas dan akhirnya menjadi mualaf.

Dalam banyak catatan, nama Robby Sumampow tidak bisa dilepaskan dari Orde Baru dan Benny Moerdani. Salah satunya adalah permintaan Benny agar Robby membangkitkan perekonomian di Timor-timur pada 1976. Timor Timur adalah sebuah wilayah bekas koloni Portugal yang dianeksasi oleh militer Indonesia menjadi sebuah provinsi di Indonesia antara 17 Juli 1976 sampai resminya pada 19 Oktober 1999. Kala itu provinsi ini merupakan provinsi Indonesia yang ke-27. Timor Timur berintegrasi dengan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah dijajah selama 450 tahun oleh Portugal.

“Kalau kamu mau jadi pengusaha, jadilah pengusaha yang ikut berjuang. Jangan hanya dagang. Kamu masukkan saja barang (komoditas) ke Timor-timur, selebihnya urusan saya,” kata Benny pada Robby seperti dilansir Majalah Tempo edisi 6 Oktober 2014.

Robby Sumampow Mualaf

Kabar Robby Sumampow masuk Islam memang membuat heboh. Pengusaha keturunan Tionghoa ini melafalkan dua kalimat syahadat dengan bimbingan Habib Syech pada 27 Ramadan di kediaman sang ulama.

“Kalau tidak salah, bersamaan tanggal 5 Agustus 2013 beliau menyatakan diri masuk Islam di hadapan Habib Syech. Saya ikut mengantarkan beliau ke sana,” papar Heru S. Notonegoro, kolega sekaligus kawan dekat Robby Sumampow pada Solopos kala itu.

Heru melihat langkah Robby Sumampow menjadi mualaf benar-benar sebuah hidayah. “Siapa yang bisa mempengaruhi Pak Robby. Karakter beliau itu sangat keras, jadi keputusan beliau masuk Islam ini benar-benar sebuah hidayah. Tidak ada yang memaksa, atau karena akibat sesuatu yang memaksa beliau. Ini benar-benar sebuah hidayah,” papar Heru.

Di tingkat nasional, Robby adalah mantan Presiden Komisaris PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Sejak tahun 2007, seperti dilansir Bussinesweek.com, Robby Sumampow adalah Komisaris Utama PT Indo Kordsa.

Robby Sumampow juga menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Citra Marga Nusaphala Persada tbk PT. Dia juga menjabat sebagai Direktur PT Branta Mulia Tbk. Selama ini juga Robby diketahui memang sudah tinggal di Singapura.

Jauh sebelum itu, seperti dikutip dari tirto.id, Robby Sumampow dikenal sebagai raja judi. Pria yang dikenal dekat dengan mantan Panglima ABRI, LB Moerdani atau Benny Moerdani, ini memiliki kasino di Pulau Chrismast, Australia. Oleh karena itu, ia sempat dicari Menteri Sosial untuk mengelola Sumbangan Dana Sosial Berhadiah (SDSB). LB Moerdani tidak setuju dengan hal itu, namun Robby tetap mengelola SDSB dan sukses. SDSB berakhir politik negeri tidak lagi memihak padanya.

Porkas dan Robby Tjahjadi

Dilansir Solopos, bersama Robby Tjahjadi, Robby Sumampow juga pernah dipercaya Yayasan Dana Bakti Kesejahteraan Sosial sebagai pengelola judi Porkas pada zaman Orde Baru. Di masa lalu, Porkas kerap diplesetkan sebagai “arisan nasional”.

Maklum, seperti halnya SDSB, Porkas memberikan harapan hadiah bagi mereka yang berhasil menebak dengan tepat. Tapi, judi yang “dilegalkan” itu dinilai membuai masyarakat untuk terus tenggelam.

Tak hanya soal judi, Robby Sumampow pun sempat terjerat kasus kasus pemalsuan akta autentik Yayasan Bakti Sosial Solo (YBSS).

Robby kemudian meninggalkan judi dan fokus menjadi pengusaha sebelum akhirnya menjadi mualaf. Kabar terbaru, ia mengembuskan napas terakhir di Singapura pada Minggu (11/10/2020) pukul 23.00 waktu setempat.

Ia meninggal diusia 76 tahun. Rencananya jenazah pengusaha properti ini akan disemayamkan di Solo pada Senin (12/10/2020) ini. Selamat jalan Robby Sumampow.(bc/tirto/f rozi)