Plt Bupati Langkat, Syah Afandin saat memberikan penjelasan kepada peserta aksi yang tergabung dalam Cipayung Plus
Plt Bupati Langkat, Syah Afandin saat memberikan penjelasan kepada peserta aksi yang tergabung dalam Cipayung Plus

 

MEDAN, kaldera.id – Plt Bupati Langkat, Syah Afandin mengajak para mahasiswa yang melakukan aksi di Gedung DPRD Langkat untuk melakukan diskusi membahas tuntutan disampaikan di Kantor Bupati Langkat, Senin (18/4/2022).

Apa yang dilakukan Syah Afandin mendapat respon positif dari mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Langkat itu. Dalam aksinya mahasiswa menuntut antara lain, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Langkat, beasiswa nahasiswa di Kabupaten Langkat, postur APBD yang tidak sehat dan perbaikan infrastruktur dan jalan di Kabupaten Langkat.

Ketua PMII Binjai – Langkat, Riza Ansyari mengatakan, pertemuan ini bukan hanya pertemuan biasa dan pertemuan ini membawa tuntutan mahasiswa dan masyarakat yang ada di Langkat.

Ketua IMM Arie Armanda mengucapkan terimakasih telah menerima kehadirannya. Awalnya dirinya bersama rekan juang mahasiswa lain berencana menggelar aksi. Namun tidak jadi, sebab Plt Bupati Langkat mengajak berdiskusi.

“Kami kecewa terhadap Anggota DPRD Langkat yang tidak ada mengirimkan perwakilannya untuk duduk dengan kami untuk beraudiensi disini,” ungkapnya.

Selanjutnya Ketua KAMMI menegaskan walau hanya diskusi dalam ruangan ini, pihaknya ingin bener-benar menemukan jalan keluar dan terpenuhi tuntutannya.

“Bukan hanya sekedar bertemu saja. Terkhususnya jalan yang diresahkan masyarakat bisa terbaiki. Salah satunya jalan proklamasi yang berada dipusat pemerintah mengalami kerusakan, agar segera diperbaiki,” tukasnya.

Menanggapi tuntutan, Plt Bupati Langkat menjelaskan, secara detil dan panjang lebar soal kebijakan dan solusi yang akan diambil terkait tuntutan mahasiswa. Diantaranya dari penjelasan Afandin, soal kawasan wisata Langkat yang sudah dibuka untuk peningkatan PAD.

Teknisnya dengan menerapkan protokol kesehatan, dan bagi pengunjung serta pelaku wisata sudah di vaksin.

Lalu terkait pemberian beasiswa bagi warga yang kurang mampu, pihaknya akan mengusulkannya dalam “P” APBD, yang diperuntukkan bagi 50 orang untuk S1 dan S2.

“Ini (beasiswa) merupakan yang pertama dan akan kami diskusikan, dan itu menjadi atensi bagi kita untuk 50 di “P” dan nantinya akan kami anggarkan lagi di “R” menjadi 100 orang penerima beasiswa,” sebutnya.

Syarat penerima beasiswa ini, berupa surat keterangan miskin dari Desa/Kelurahan, karena itu tuntutan dan peraturan dari pusat, agar dana tidak disalahgunakan.

Kemudian, sambung Afandin, mengenai 60% persen belanja rutin pegawai, harus ada perimbangan bagaimana anggaran ini dapat berimbang dengan kepentingan masyarakat.

“Nantinya akan kita evaluasi saat menyusun anggaran. Termasuk dinas yang berlebih tenaga honorernya dan anggaran perjalanan dinas,” urainya.

“Ini semua harus disadari bersama, kami siap untuk mengurangi yang sifatnya berlebihan. Refrensi dari adek-adek mahasiswa yang sangat wajar untuk di evaluasi,” ungkapnya menambahkan.

Soal mempercepat infrastruktur, kata Ondim pangilan akrabnya, menjadi program prima dalam kepemimpinannya.

“Saya minta intansi terkait untuk segera memperbaiki jalan yang ada di Langkat demi kenyamanan masyarakat,” intruksinya.

Terkait infrastruktur nasional dan provinsi, pihaknya juga akan memperjuangkannya, seperti memperjuangkan jembatan sungai Wampu yang tidak kunjung selesai.

“Berkat koordinasi semua pihak, akhir tahun 2022 ini jembatan ditargetkan selesai dan dapat dinikmati masyarakat,” paparnya.

“Mari sama-sama kita bergandengan dan berkoordinasi demi kemajuan daerah yang kita cintai ini, bumi bertuah Langkat yang berseri. Saya pun secara khusus meminta adik-adik mahasiswa untuk tetap memantau saya dan perkembangan demi kemajuan Langkat,” ajaknya.

Sembari mengajak para mahasiswa mendengarkan penjelasan dari Kepala Bapenda Langkat, Muliani S.

Muliani selaku Kordinator PAD Langkat menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menggali potensi yang ada di Langkat untuk peningkatan PAD, terkhususnya di dunia wisata.

Menurutnya akibat pandemi selama kurun 2 tahun ini, membuat lokasi wisata tutup sehingga pendapat PAD menurun. Salah satu aspeknya pajak hotel, penginapan dan restoran dilokasi wisata berkurang drastis.

“Laju pembangunan menurun akibat pandemi, ini harus kita sadari bersama,” cetusnya. Namun, pihaknya terus berupaya mencari solusi dan cara untuk meningkatkan PAD dan ekonomi kerakyatan.

“Kami sebanyak 14 OPD dijajaran Pemkab Langkat akan sama bekerja keras untuk mengembalikan dan meningkatkan PAD Langkat,” tandasnya.(efri/adv)