Kondisi cuaca panas di Arab Saudi membuat jemaah haji Indonesia harus memiliki kedisiplinan yang kuat bagi kesehatannya. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, Istitha'ah (kemampuan) berhajinya juga harus dibarengi dengan kedisipilinan yang kuat.
Kondisi cuaca panas di Arab Saudi membuat jemaah haji Indonesia harus memiliki kedisiplinan yang kuat bagi kesehatannya. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, Istitha'ah (kemampuan) berhajinya juga harus dibarengi dengan kedisipilinan yang kuat.

 

MEDAN, kaldera.id – Kondisi cuaca panas di Arab Saudi membuat jemaah haji Indonesia harus memiliki kedisiplinan yang kuat bagi kesehatannya. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief, Istitha’ah (kemampuan) berhajinya juga harus dibarengi dengan kedisipilinan yang kuat.

Ia menyebut, kondisi cuaca di Saudi banyak membuat jemaah mengalami masalah kesehatan, maka dari itu ia meminta jemaah jangan menunggu haus baru minum.

Kita berharap jemaah punya disipilin diri yang kuat minum itu perlu disiplin yang kuat karena disana itu gak keringatan, capeknya gak terasa, tiba-tiba lemas, jadi minum jangan tunggu haus,” katanya saat 399 jemaah haji kloter I di Embarkasi Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan. (16/9/2022).

Terkait pelaksanaan ibadah, ia juga meminta jemaah untuk tidak melaksanakan ibadah umrahnya berkali-kali sebelum puncak haji, karena itu akan menguras energi.

“Fokus ke ibadah haji, atur cara ibadah lainnya dengan baik karena kita berhara semua bisa melaksanakan ibadah haji,” ujarnya.

Dikesempatan yang sama, ia mengimbau kepada jemaah haji untuk tidak membawa atribut identitas seperti poster, spanduk, bendera saat berada di Tanah Suci khususnya ketika di Masjidil Haram.

“Kami mengimbau jemaah jangan membawa atribut identitasnya ke Tanah Suci, khususnya ketika saat melaksanakan aktivitas ibadahnya di Masjidil Haram,” tegasnya.

Waiting list di Sulawesi Selatan sebanyak 246.932 Jemaah Haji

Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Khaeroni mengungkapkan bahwa waiting list di Sulawesi Selatan sebanyak 246.932 Jemaah Haji dan berdasarkan kuota normal haji waiting per kabupaten rata-rata 34 tahun.

“Kloter pertama hari ini akan berangkat 00.30 Wita, diisi sebanyak 393 Jemaah Haji yang berasal dari Kota Makassar sebanyak 209 orang, Kota Parepare 61 orang dan JCH Kab. Soppeng 119 orang,” kata Khaeroni.

Anggota Komisi VIII DPR RI Samsu Niang juga memberikan ucapan selamat kepada para jemaah yang akan berangkat dan juga berterima kasih kepada panitia pelaksanaan ibadah haji. “Atas nama DPR, kami mengucapkan terimakasih kepada Dirjen, Kakanwil dan UPT Asrama Haji untuk dapat melihat langsung proses pelaksanaan ibadah haji karena kami telah menentukan biaya haji. walaupun naik tetapi tidak melibatkan masyarakat,” ungkapnya.

Terkait fasilitas Jemaah haji kata Samsu, selama Komisi VIII telah terus menambahkan dan terus memperbaiki. Masa pemberangkatan haji 41 hari dengan makan tiga kali sehari dengan menu makanan dibagi tiga zona zona barat, tengah dan timur sesuai dengan lidah jemaah seperti di tanah air. Beritu pula dengan layanan transpotasi yang semuanya baru dan telah disiapkan.

“Dengan pelayanan maksimal tersebut kami berharap pada jamaah dapat lebih fokus beribadah dan mendapatkan haji yang mabrur karena fasilitas kami berikan yang terbaik,” ujarnya.

Mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Abdul Hayat Gani Sekda Sulsel mengungkapkan kebahagiaannya karena umat Islam dapat melaksanakan ibadah haji lagi. “Sangat berbahagia karena masyarakat dapat berhaji lagi. Sebuah apresiasi kepada penyelenggara sehingga para jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik,” ungkapnya.

Pihaknya selalu mengawal jemaah dalam melaksanakan ibadah haji sehingga dengan layanan yang terbaik bapak dan ibu dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik pula. “Kami harapkan bisa mengedepankan kedisiplinan terutama disiplin menjaga kesehatan. Sehat kembali ke tanah air dan menjadi haji mabrur,” harapnya. (bhi)