SAMOSIR, kaldera.id- Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengapresiasi kegiatan Toba Jou Jou Festival 2022 yang diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga berkolaborasi dengan BI Sumut. Diharapkan, apa yang menjadi tujuan kegiatan bisa tercapai dengan baik.
“Tentu saya berharap kepada Bapak Yuliansyah, selaku pimpinan BI Sibolga, agar terus memonitor dampak kegiatan ini. Jangan kemudian tanpa bekas,” kata Gus Irawan Pasaribu kepada wartawan usai acara pembukaan Toba Jou Jou Festival 2022, di Kampung Ulos Hutaraja, Desa Lumban Suhi Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Senin (17/10/2022).
Dia mengharapkan kepada semua pihak agar benar-benar memajukan Danau Toba. Terutama BI yang telah mengambil peran. Kepada masyarakat Samosir juga diharapkan turut ambil bagian mendukung program pemerintah.
“Hari ini saya melihat kemajuan Samosir sangat banyak dan memang harus lebih maju lagi ke depan. Tetapi kita harus terbuka menerima tamu yang datang, bagaimana tamu merasa aman dan nyaman masuk ke Samosir,” katanya.
Bali sebagai contoh. Semua orang yang datang ke Bali pasti merasa kerasan (betah) tinggal di sana, hal itu karena kultur di Bali memang sangat terbuka bagi wisatawan. “Mungkin, kita perlu menjadikan Bali sebagai inspirasi. Sikap mental kita untuk lebih terbuka menerima siapapun yang datang. Dengan demikian devisa akan masuk ke Samosir. Saya menilai, pemerintah daerah juga sudah melakukan hal sesuai tupoksinya,” kata Gus Irawan.
Gus Irawan sepakat bahwa kegiatan Toba Jou Jou Festival 2022 tujuannya untuk mendukung optimalisasi destinasi wisata dan pelaku UMKM, hingga akhirnya menghasilkan devisa untuk negara.
“Kalau Samosir ini maju, tentu yang menikmati adalah masyarakat Samosir,” katanya.
Bupati Samosir, Vandiko T Gultom mengakui, untuk menyambut dan melayani wisatawan, pihaknya sudah menyosialisasikan tagline 3S (senyum, sapa, salam) kepada warganya.
“Disperindag Samosir juga sudah mengadakan pelatihan kepada pelaku UMKM dalam hal melakukan inovasi produknya. Karena APBD yang terbatas, kami masih memerlukan pendampingan dari Kemenparekraf,” kata Vandiko. Pendampingan dimaksud adalah pelatihan bagi tour guide (pemandu wisata) yang nantinya ditempatkan ke desa-desa wisata di Kabupaten Samosir.(rel/arn)