Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumri Sulthony mengakui hingga saat ini pariwisata Sumut masih melakukan pembenahan internal untuk menyongsong 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumri Sulthony mengakui hingga saat ini pariwisata Sumut masih melakukan pembenahan internal untuk menyongsong 2023.

MEDAN, kaldera.id- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara Zumri Sulthony mengakui hingga saat ini pariwisata Sumut masih melakukan pembenahan internal untuk menyongsong 2023.

Hal itu disampaikannya saat berbicara memberi sambutan di Tourism Malaysia Roadshow dan dilanjutkan dengan temu pers di Hotel JW Marriot Medan, Kamis (17/11/2022). Zumri mengungkapkan hal itu setelah ditanya progress ke depan yang akan dilakukan Sumut mendorong jumlah kunjungan wisatawan asing.

Menurutnya, hingga akhir 2022 ini memang belum ada program utama untuk wisatawan asing karena kondisi Indonesia yang masih sepenuhnya memulihkan diri dari pandemi covid-19. “Bahkan seingat saya kita agak lama untuk mendapatkan kepastian aksesibilitas bagi wisatawan asing. Namun sejak penerbangan untuk wisatawan dibuka tentu kita akan manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” kata dia.

Membenahi destinasi wisata lokal

Dia mengatakan saat ini fokus utama Disbudpar Sumut dengan Kementerian Pariwisata adalah membenahi destinasi wisata lokal. “Kemudian kita juga fokus pada pengembangan ekonomi kreatif yang ada di kementerian.”

Menurutnya, walaupun saat ini pariwisata Malaysia sedang gencar melakukan promosi namun setidaknya ada hubungan timbal balik di situ. “Biasa kalau kunjungan kita ke sana meningkat, kunjungan mereka dari sana ke Sumut juga akan naik,” tuturnya.

Dia mengungkapkan berbagai pembenahan internal di destinasi wisata Sumut masih terkait dengan penerapan kebijakan new normal. “Selama pandemi kita benar-benar lumpuh. Kini saatnya mulai berjalan dan terus melakukan aktivitas peningkatan pemulihan usaha kepariwisataan.”

Hubungan Sumut dengan Malaysia juga cukup kuat karena itu sales mission yang mereka gelar setidaknya akan menjadi titik temu bertemunya pembeli dan penjual. Jadi hubungan kepariwisataan ini selayaknya tetap saling menguntungkan, kata dia.

Bukan hanya itu untuk memperbaiki kualitas medical tourism Disbudpar juga mendorong  agar rumah sakit membuat event untuk menunjukkan layanan kesehatan lokal juga berdaya saing. “Memang sampai saat ini kita lihat baru Medan yang memiliki banyak aktivitas event pariwisata. Pendobraknya Medan dulu ini, baru nanti akan menyusul daerah-daerah lain di Sumut,” kata Zumri Sulthony.(arn)