MEDAN, kaldera.id – Kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan persoalan yang harus diselesaikan. Sangat disayangkan, korban kekerasan jarang menyuarakan apa yang mereka alami. Apakah itu kekerasan secara fisik, mental, maupun seksual.
Bahkan, tidak sedikit korban kesulitan melapor atau tidak berani untuk melaporkan atas kekerasan yang mereka alami. Untuk itu, Walikota Medan Bobby Nasution meminta perlu edukasi yang maksimal kepada mereka yang menjadi korban kekerasan untuk berani melaporkan atau bersuara atas apa yang dialami.
Hal ini disampaikan Bobby ketika menerima kunjungan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di Balai Kota Medan, Kamis (4/5/2023). Selain bersilaturahmi, kedatangan mereka untuk dialog dalam rangka pemahaman atas segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di Indonesia, termasuk dalam hal pelanggaran HAM berat di nasa lalu yang berdampak pada perempuan.
“Saya apresiasi dengan apa yang dilakukan. Namun, kita terlebih dahulu harus melakukan edukasi terhadap kekerasan perempuan. Sehingga, mereka mau melaporkan pelakunya. Selama ini mereka selalu tertutup karena malu jika aib nya menjadi konsumsi publik. Mereka merasa tidak nyaman dan menambah trauma si korban,” kata Bobby Nasution.
Bobby juga berpesan agar rumah aman yang ada di Sumut, khususnya di Kota Medan agar dapat dibuat dengan tingkat yang lebih kecil seperti di tingkat kelurahan. “Hal ini dilakukan agar permasalahan kekerasan seksual pada perempuan ini dapat diselesaikan dengan maksimal,” pesannya.
Komisioner Komnas Perempuan, Veryanto Sitohang menyampaikan, saat ini kekerasan terhadap perempuan semakin hari semakin banyak. Kesadaran untuk berani melapor perlu disertai pendampingan dan penanganan korban yang lebih baik.
“Kami berharap agar Pak Bobby dapat mendorong Instruksi Presiden dan Keputusan Presiden terkait penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan agar korban kekerasan terhadap perempuan segera mendapatkan penanganan,” jelas Veryanto.(reza)