Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Sumut, Supeni (kiri) dan Wasping KONI Sumut, Doni Damanik memberikan keterangan pada wartawan terkait persiapan cabor ini.(kaldera/HO)
Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Sumut, Supeni (kiri) dan Wasping KONI Sumut, Doni Damanik memberikan keterangan pada wartawan terkait persiapan cabor ini.(kaldera/HO)

MEDAN, kaldera.id – Cabang olahraga (Cabor) angkat besi Sumatera Utara (Sumut) tak mau membebankan para lifter dengan target besar di perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Mereka pun hanya memasang target satu medali emas. Hal ini disebut realistis.

Pengawas dan Pendamping (wasping) KONI Sumut untuk Cabor Angkat Besi, Doni Damanik, mengatakan, pihaknya mengapresiasi program latihan yang dijalani lifter. “Meski harus diakui untuk sisi non teknis masih ada kendala. Jadi kami menilai target satu emas sudah sangat realistis,” kata Doni dalam konferensi pers di Posko Media PON XXI/2024 Aceh-Sumut, Jumat (26/5/2023).

Saat ini dari 10 atlet yang masuk dalam pelatda penuh, hanya dua lifter yang masuk kategori prioritas. Kemudian, peralatan angkat besi memang masih kurang. “Meski kondisinya juga memprihatinkan, dengan semangat mereka malah ada yang sebagian menunda sekolahnya untuk memprioritaskan PON,” ujarnya.

Sebelumnya, Pelatih Kepala Tim Angkat Besi Sumut, Supeni menuturkan, target satu emas itu karena selain masih belum maksimalnya perkembangan atlet selama program pelatda hingga kendala sisi non teknis yang membuat para atlet tak dibebankan target besar.

“Sementara saya hanya bisa menetapkan satu medali emas dari sepuluh atlet tersebut. Sejak Juli 2022 saya tangani mereka, baru signifikan capai 91%. Karena banyak kekurangan non teknis yang belum bisa disediakan terutama adalah asupan gizi untuk atlet, penambahan nutrisi atlet itu sangat penting,” ucap Supeni.

Saat ini total ada 10 atlet yang menjalani pelatda PON Sumut sekaligus dari hasil kejurda. tahapan seleksi dan degradasi masih terus dilakukan termasuk rencana menambah kuota. Karena pada PON 2024, cabang olahraga angkat besi pertandingkan 20 kelas.

Adapun sepuluh lifter Pelatda PON Sumut, yakni Yolanda Putri (55 kg), Faradhillah (64 kg), dan Erik Oktavianda (76 kg) putri. Kemudian di kelas putra, Abdian Bonsar Hasibuan (55 kg), Ilham Taufik (61 kg), Oktorio Sondro (67 kg), Dimas Prasetyo (73 kg) Alfredo Sitorus (81 kg) dan Ali Rahman (89 kg) dan Razis Azasi (109+ kg).

Meski punya materi lifter pelatnas yakni Yolanda Putri dan Razis Azasi, tidak menjamin keping emas bisa mudah digenggam. Namun, dirinya melihat ada potensi peluang emas justru di kelas 55 kg putra, yakni atas nama Abdian Bonsar Hasibuan. Lifter asal Tapsel ini mampu mencapai rekor angkatan terbaik di snatch dengan 108 maupun clean and jerk 130 kg.

Secara mentalitas, Supeni juga mendorong agar lifter yang memiliki kans medali bisa diberlakukan khusus agar target yang diusung tidak meleset. Sedangkan secara fisik, dirinya juga telah mendatangkan ahli fisik dari Unimed guna menunjang performa mereka. “Kami berharap beberapa atlet kami mendapat binaan khusus, terutama eks PON dan atlet muda potensial yang telah disiapkan,” pungkasnya.(f rozi/red)