Sukses Bangun Kolaborasi, Kepengurusan PHRI Sumut 2020-2025 Rampungkan Rakerda Ke-IV

redaksi
16 Jan 2025 13:18
Medan News 0 10
4 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Kepengurusan PHRI BPD Sumut periode 2020-2025 merampungkan rapat kerja daerah ke-IV yang digelar di Hotel Grand Mercure Rabu (15/1//2025) dengan tema meningkatkan sinergi stakeholders untuk mendorong sektor pariwisata menjadi prioritas pembangunan daerah.

Gelaran Rakerda ke-IV ini juga menjadi tanda kesuksesan PHRI Sumut yang diketuai Denny S Wardhana dan Sekretaris Dewi Juita Purba membangun kolaborasi dengan semua stakeholder baik ke level pusat maupun provinsi dan pemerintah daerah.

Hal itu juga ditandai dengan kehadiran para pejabat yang selama ini dikenal para pelaku pariwisata daerah ini. Selain Ketua PHRI BPD Sumut dan sekretaris serta pengurus, hadir pula di situ mewakili Walikota Medan Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan M. Odi Anggia Batubara, ⁠Kepala Dinas Penanaman Modal Kota Medan Nurbaiti Harahap, ⁠Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Medan Gelora Kurnia Putra Ginting, turut pula yang mewakili Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara, disertai ⁠ Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara yang diwakili Meike Moganai Ritonga.

Kemudian tampak juga penasihat PHRI Sumut Ir. Henry Hutabarat, Cahyo Pramono, MBA, Santri Sinaga, SH, Dr. Rudy Arif, M.M, Ketua Panitia Rachmad Singo serta asosiasi pariwisata , pengurus dan member PHRI serta undangan lain. Saat memberikan sambutan Denny S Wardhana secara tegas menyatakan bahwa di periode kepemimpinannya cita-cita utama adalah memajukan pariwisata Sumut sebagai sumber pendorong pertumbuhan ekonomi.

“Itu pula sebabnya kami terus menggagas dan menjalin kerjasama dengan siapapun dalam bentuk kolaborasi dan langkah nyata dalam mendorong perekonomian daerah,” jelasnya. Dia mengingatkan seluruh pelaku pariwisata di daerah ini susah payah bangkit usai diterpa pandemi covid-19. “Semua itu tak akan bisa kita lalui tanpa kolaborasi dan kerjasama yang baik,” tuturnya.

Menurutnya, kunci penting kolaborasi ini adalah mengkomunikasikan semua program PHRI Sumut dengan Pemprovsu dan pemerintah daerah termasuk Pemko Medan yang memberikan banyak support terhadap mereka.

Dia menambahkan dalam Rakerda IV ini para pengurus masih akan mengagendakan berbagai program kerja 2025 serta mengidentifikasi permasalahan yang muncul. “Kita berharap dari Rakerda ini muncul rumusan konstruktif dan implementatif sehingga pariwisata menjadi sumber utama pendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Pemko Medan M. Odi Anggia Batubara dalam sambutannya mengatakan sektor pariwisata adalah satu satu kontributor utama PAD (pendapatan asli daerah) Medan. “Ada banyak program yang juga kita ingin sinergikan dengan PHRI,” kata dia.

Pertama adalah bagaimana merancang lokasi-lokasi strategis di Medan sebagai pusat wisata. “Kita undang PHRI dan para pelaku industri untuk merumuskan kawasan strategis wisata di Kota Medan sebagai modal untuk promosi ke luar negeri.”

Sebab, kata dia, Medan sangat dekat dengan destinasi unggulan negara tetangga termasuk Thailand, Singapura dan Malaysia. “Tapi kita tahu sendiri. Ada yang mereka legalkan di sana tapi tak bisa kita buat di sini. Singapura misalnya punya Marina Bay, atau Genting Highgland di Malaysia. Kita tidak mungkin buat itu di sini. Tapi perlu kita rancang bagaimana agar Medan punya ke-khas-an pariwisata yang layak dikunjungi,” tuturnya.

Langkah kedua, kata dia, Pemko Medan berinisiatif memberikan insentif pajak bagi para stakeholder yang mampu membuat program mendatangkan kunjungan wisatawan dalam jumlah besar apalagi sampai menghadirkan investor yang pada akhirnya menambah income bagi daerah ini.

Odi Anggia Batubara menyatakan banyak negara besar tak punya obyek wisata tapi membangun kotanya sebagai tujuan wisata. Lalu yang ketiga, kata Kadis Pariwiata itu, data tingkat hunian hotel 2024 masih sangat miris. “Data yang kita dapat tidak lebih dari 20 persen hotel yang mampu memenuhi okupansi hingga 50 persen sepanjang tahun lalu.”

Artinya apa? Perlu terobosan dan inisiatif untuk mengisi kamar-kamar hotel dengan membuat agenda-agenda wisata, tegasnya. “Saya yakin habis tahun baru ini hotel-hotel pada sepi. Lalu apa idenya agar terisi. Apa yang mau kita bikin? Ini harus dirancang. Masa iya kita tidak bisa membuat event kreatif sehingga di masa sepi ini hotel tetap bisa terisi,” tuturnya.

Dengan begitu, dia berharap semua ide-ide ini bisa disinergikan dengan PHRI Sumut. “Bahkan apapun hasil Rakerda IV ini silakan sampaikan ke kita karena kami akan selalu siap menyambut dengan tangan terbuka,” katanya. Usai memberi sambutan Kadis Pariwisata, Ketua PHRI Sumut serta para pejabat yang hadir berkesembatan memukul gong tanda dimulainya Rakerda IV PHRI BPD Sumut.

Rakerda tersebut juga menghadirkan narasumber dari Bank Mandiri, Sinar Niaga Elektronik, Wilson Cable dan Pertamina di sesi seminar. Di akhir acara ada juga penyerahan hadiah pemenang tiktok challenge kepada Harper Hotel, Aryaduta Hotel dan Fave Hotel, serta kepada peserta making bed competition. Dua kegiatan ini sebagai rangkaian Rakerda PHRI tersebut.