Bobby Nasution Dampingi Menko Tinjau TSTH2 di Humbahas

redaksi
20 Sep 2025 12:00
Medan News 0 4
2 menit membaca

 

HUMBAHAS, kaldera.id – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) RI Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meninjau Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat (19/9/2025).

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi keberadaan TSTH2 yang dinilainya mampu menghasilkan produk berbasis riset dan terhubung langsung dengan industri.

“Saya berharap TSTH2 benar-benar dapat mengembangkan genome sequencing serta menghasilkan produk yang link and match dengan industri. Kami akan terus mendorong industri berbasis agro untuk mengembangkan bibitnya melalui pusat riset ini,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan, TSTH2 berperan penting sebagai pusat riset pangan dan herbal. “Tidak ada hasil pertanian yang baik tanpa teknologi atau riset. Karena itu, keberadaan TSTH2 di Humbahas akan mendorong kemandirian pangan nasional sekaligus hilirisasi sumber daya alam unggulan,” tambahnya.

Gubernur Sumut Bobby Nasution menyambut baik kunjungan para Menko dan jajaran. Ia optimistis TSTH2 akan terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi masyarakat melalui kolaborasi multipihak.

“Dengan langkah kolaborasi ini, pengembangan TSTH2 dapat melahirkan inovasi serta solusi atas tantangan pertanian, sekaligus memberi dampak nyata bagi ketahanan pangan nasional, khususnya di Sumut,” kata Bobby.

Ketua DEN RI Luhut Binsar Pandjaitan menekankan, TSTH2 merupakan pusat riset genomik komoditas pertanian dengan teknologi berkecepatan tinggi.

“Proses genome sequencing di sini tidak ada tandingannya. Teknologi sudah terpasang dan bekerja cepat, jadi ini bukan lagi sekadar mimpi,” tegas Luhut.

Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyoroti pentingnya riset untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing pangan Indonesia.

“Masalah utama kita ada di riset. Tanpa riset, produktivitas akan rendah, sehingga kita sulit bersaing. Karena itu, keberadaan TSTH2 sangat penting,” ujarnya. (Reza)