MEDAN, kaldera.id – Camat Medan Tuntungan, Topan Ginting meminta pihak Pesantren Ar -Raudhatul Hasanah untuk menunda pemulangan santrinya yang akan dilakukan Sabtu, 28 Maret 2020. Pasalnya terdapat 2 Orang Dalam Pantauan (ODP) virus corona di lingkungan pesantren.

Kedua ODP itu merupakan staf pengajar di pesantren tersebut. Keduanya baru pulang dari luar kota sekitar seminggu lalu.

Menurut Topan, keduanya berstatus ODP setelah dilakukan pemeriksaan dan pemantauan oleh tim kesehatan. Sehingga sampai saat ini keduanya diisolasi.

“Keduanya baru berpulangan, tim mendapat informasi dan dilakukan pengecekan. Makanya, diisolasi dan dipantau kesehatannya sampai 14 hari ke depan atau awal April mendatang,” ungkap Topan kepada kaldera.id, Jumat, (27/3/2020).

Kata dia, tidak hanya kedua staf pengajar tersebut saja diisolasi, para santri juga harus diisolasi sampai masa isolasi kedua pengajar tersebut selesai. Apabila dalam massa isolasi tidak ditemukan masalah atau terindikasi corona, maka pihak pengajar dan santri boleh dipulangkan.

“Kalau sudah tidak ada masalah selama masa isolasi, maka santri boleh dipulangkan ke orang tuanya sesuai arahan dari pihak puskesmas,” jelasnya.

Dia mengatakan, permintaan penundaan ini dilakukan setelah pihaknya mendapatkan
informasi bahwa, 28 Maret nanti (besok) sekitar 3.000 santri yang menuntut ilmu di pondok tersebut akan dipulangkan.

Sementara saran dari pihak Puskesmas Simalingkar, semua santri dan santriwati harus diisolasi. Hal ini untuk memutus penyebaran vitus tersebut. Sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan,.

Apabila ini dipulangkan, maka santri tersebut menyebar ke segala daerah dan tentunya sangat rentan dalam penyebaran virus tersebut. Untuk itulah disarankan agar pemulangan dilakukan penundaan.

“Kami sudah surati pihak pesantren menunda pemulangan santri,” tambahnya.(reza sahab)