MEDAN, kaldera.id – Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara baru-baru ini mengikuti rapat pimpinan nasional Kadin se-Indonesia dengan agenda utama fokus membahas Indonesia emas 2045.
Hal itu disampaikan Ketua Kadin Sumut Firsal Ferial Mutyara saat diwawancara wartawan akhir pekan lalu. Dia mengatakan agenda di Rapimnas itu banyak membicarakan mengenai Indonesia emas 2045
Menurut Firsal Mutyara, agenda tersebut memang dilakukan untuk merumuskan program kerja dan advokasi kebijakan tahunan organisasi guna mendorong perekonomian nasional dan sekaligus aktif mengambil peran sebagai mitra strategis pemerintah.
Rapimnas itu mengusung tema “Pemilu Damai, Ekonomi Tumbuh, Menuju Indonesia Emas 2045” yang difokuskan pada penguatan perekonomian Indonesia dalam memasuki tahun pesta demokrasi dan menuju Indonesia Emas 2045.
Dia mengatakan sesuai hasil Rapimnas, Kadin akan terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 yang berfokus pada empat pilar utama organisasi demi pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Keempat pilar tersebut meliputi pilar kesehatan, pilar pembangunan ekonomi nasional dan daerah, pilar kewirausahaan dan kompetensi, serta pilar penguatan organisasi dan tata regulasi.
Sepanjang 2023 Kadin Indonesia telah menjalankan 163 program kerja atau 91 persen total program kerja 2023 yang berjumlah 191 program. Kadin Indonesia juga sudah menjalankan sejumlah inisiatif, seperti gerakan Wiki Wirausaha, Kadin Impact Award, dan dukungan terhadap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Inisiatif ini melibatkan program digitalisasi, pemberdayaan perempuan, ekonomi berkelanjutan, serta sinergi ekonomi nasional dan daerah.
Khusus Indonesia emas 2045, kata Firsal, permasalahan yang dihadapi sekarang harus benar-benar dicari solusinya.
“Kita faham bersama bahwa 2045 akan ada bonus demografi. Tapi jika tidak direncanakan dengan benar akan berdampak negatif ke Indonesia,” tuturnya.
“Jumlah populasi akan meningkat, kebutuhan akan keamanan di bidang pangan sangat menentukan arah negara. Masalah stunting juga menjadi isu utama. Menyiapkan manusia Indonesia yang cemerlang perlu dimulai dari kesiapan pangan yang baik, pendidikan dan kesempatan bekerja,” jelasnya.
Bahkan akibat bonus demograsi itu, dia mengatakan beberapa kota akan bergabung karena kepadatan jumlah penduduk.
“Lonjakan penduduk di Bandung, Bogor, Jakarta dan Tangerang akan menyebabkan mereka menjadi satu. Begitu juga dengan Medan, Binjai serta Deliserdang. Ini akibat meningkatnya urbanisasi beberapa tahun ke depan, tuturnya.
Kondisi itu tentu harus diantisipasi termasuk dengan menyiapkan generasi penerus di 2045 termasuk dengan mendorong generasi Z, serta milenial agar mereka tidak menjadi buruh kasar di negaranya sendiri.
“Mereka jangan mau lagi menjadi buruh kasar. Peran mesin dan teknologi akan makin kuat ke depan. Tugas kita harus mempersiapkan generasi ini. Jangan sampai mereka hanya pelengkap di 2045. Dari sekarang basis pengetahuan dan teknologinya harus dibenahi,” kata Firsal.
“Saat ini kita harus bisa menentukan mau kemana arah negara ini. Apakah mau menjadi negara berdaulat yang siap menjadi pemain atau negara yg menjadi market dan dieksploitasi negara-negara lain,” katanya.
Dia mengatakan itulah agenda utama Rapimnas tersebut dan para ketua Kadin se-Indonesia akan menjabarkan amanat itu di wilayah kerja masing-masing termasuk menyusun agenda 2024, tegasnya.
Ikut hadir dalam rombongan Kadin Sumut ke Rapimnas tersebut diantaranya WKU Wilayah NTB dan NTT Kadin Indonesia Ivan Iskandar Batubara sekaligus ketua dewan kehormatan Kadin Sumut, Ketua Dewan Pertimbangan M Hidayat Batubara, WKU Kordinator Bidang Peningkatan Kualitas Manusia, Ristek dan Inovasi Isfan F Fachruddin, WKU Organisasi Lismardi Hendra, WKU Komunikasi dan Informatika Chyang, WKU Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara, Radian Alvin, WKU Bidang Real Estate dan Perumahan Rakyat, Andi Atmoko Panggabean, WKU Bidang Investasi, Syahrul Akbar, WKU Bidang Ketenagakerjaan, Ricky, Komite Tetap Komunikasi Daerah, Ahmad Muhajirin, Ketua Kadin Langkat, Zulkifli dan Direktur Eksekutif Diaz Wardianto WK.