MEDAN, kaldera.id- Hingga Jumat malam informasi seputar OTT (operasi tangkap tangan) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalir liar.
Dimulai dengan penyegelan PT Dalihan Natolu Grup di Padangsiaimpuan, kemudian muncul tiga inisial yang ditangkap yaitu K, RS dan SP.
Kalangan media di Medan terus menggali informasi seputar tiga nama ini sampai kemudian tersebar info bahwa inisial SP tersebut adalah Syahrul Pasaribu mantan Bupati Tapsel dua periode. Karena di informasi yang beredar salah satunya adalah mantan kepala daerah di Tapsel.
Upaya menggali informasi itu membuat sebagian besar kolega Syahrul Pasaribu dihubungi awak media untuk meminta konfirmasi.
Untuk mengecek langsung informasi tersebut redaksi kaldera.id langsung menghubungi nonor ponsel Syahrul Pasaribu, Jumat (27/6/2025) malam sekira pk.20.30.
Di panggilan pertama nomor tersebut belum merespon. Namun tak berapa lama Syahrul Pasaribu menelepon kembali.
“Ada apa adinda. Malam-malam nelpon pasti ada yang penting,” katanya di ujung telepon. Redaksi kaldera.id kemudian menjelaskan bahwa informasi simpang siur tentang OTT KPK yang melibatkan namanya sudah tersebar luas.
“Ah bagaimana ceritanya rupanya? Saya nggak ngikuti berita hari ini,” katanya. Setelah dijelaskan ada OTT KPK di wilayah Tabagsel sampai muncul tiga nama dalam bentuk inisial K, RS dan SP.
“Dimana ya OTT nya kok saya tidak tahu,” katanya. Baru kenudian dia jelaskan posisinya. “Adinda saya seharian ini lagi di Desa Simatorkis Tapsel. Bahkan sampai malam ini. Saya lagi lihat-lihat kolam ikan,” katanya dengan nada ringan.
“Bagaimana pula saya ditangkap KPK sementara ini lagi cek kolam ikan. Infonya terlalu liar itu ah. Minta tolong disampaikan lke kawan-kawan saya baik-baik saja. Happy-happy saja. Sedang ngecek kolam ikan,” tuturnya.
Dia meminta agar infromasi yang beredar bisa terjawan dengan pernyataannya. “Apalagi kalau saya ditangkap KPK tidak mungkin bisa angkat telepon. Jadi demikian ya adinda, sampaikan salam untuk teman-teman. Terimakasih, thank you,” katanya lugas di ujung telepon.
Sampai berita ini diturunkan Sabtu (28/6/2025, KPK belum merilis dan mengekspose detil terkait hasil tangkap tangan sejak di Sidimpuan sampai OTT yang ada di Medan. Hanya saja diinformasikan Budi Prasetya, juru bicara KPK bahwa sudah enam orang yang diamankan KPK ke Jakarta.