MEDAN, kaldera.id – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas dan Wakil Wali Kota Zakiyuddin Harahap dinilai tetap solid dan harmonis dalam memimpin ibu kota Sumatera Utara. Keduanya kompak membagi peran untuk memperkuat pelayanan publik dan mewujudkan visi-misi membangun Kota Medan yang lebih baik.
Penilaian tersebut disampaikan Direktur Lembaga Pengkajian Permukiman dan Pengembangan Kota, Rifriandi Nasution. Menurutnya, Rico dan Zakiyuddin tidak hanya menjalankan fungsi sebagai kepala daerah, tetapi juga hadir langsung ke masyarakat untuk mendengar aspirasi warga.
“Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap masih solid dalam memimpin Kota Medan. Keduanya jelas membagi tugas, turun ke lapangan, serta mendengarkan keluhan masyarakat,” ujar Rifriandi, Minggu (7/9/2025).
Rifriandi menjelaskan, Wali Kota Medan fokus membenahi pelayanan publik di bidang administrasi kependudukan, perizinan, penertiban parkir dan jukir liar, hingga program sapa lingkungan. Sementara itu, Wakil Wali Kota lebih banyak menangani pelayanan kesehatan—seperti RSUD dr Pirngadi, BPJS Kesehatan, dan program UHC—serta pelayanan pendidikan dengan turun langsung ke sekolah-sekolah.Ia menilai terlalu dini jika ada pihak yang menyebut hubungan keduanya retak. Hingga kini Rico dan Zakiyuddin masih sering hadir bersama dalam berbagai kegiatan dan agenda pemerintahan.
“Mereka masih turun ke masyarakat berdua, bahkan foto bersama. Itu tanda keduanya masih kompak,” jelas akademisi Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) tersebut.
Meski begitu, Rifriandi mengingatkan agar keduanya menjaga soliditas hingga akhir masa jabatan. Ia menekankan pentingnya menghindari kepentingan pribadi atau kelompok yang dapat dimanfaatkan pihak luar untuk memecah belah.
“Solid dan kompak itu keuntungan besar bagi masyarakat. Tapi kalau tidak, dampaknya justru merugikan pembangunan kota. Jangan sampai isu-isu dimainkan pihak lain untuk melemahkan kekompakan mereka,” tegasnya.
Rifriandi menambahkan, semangat kebersamaan yang dijalankan Rico dan Zakiyuddin sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika. Perbedaan peran justru menjadi kekuatan bila tetap diarahkan untuk tujuan bersama, yakni membangun dan menyejahterakan masyarakat Kota Medan. (Reza)