Kasus ISPA Meledak di Medan, Ketua Komisi 2 Desak Pemko Lakukan Aksi Nyata

redaksi
21 Okt 2025 18:48
Medan News 0 4
2 menit membaca

 

MEDAN, kaldera.id – Lonjakan tajam kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Medan yang menembus lebih dari 30 ribu kasus pada September 2025 memantik perhatian serius dari DPRD Kota Medan.

Ketua Komisi 2 DPRD Medan, Kasman bin Marasakti Lubis menegaskan bahwa pemerintah kota tidak boleh berhenti pada sekadar imbauan kepada masyarakat, tetapi harus segera bertindak nyata di lapangan.

Kasman, yang membidangi urusan kesehatan, menyatakan dukungannya terhadap langkah cepat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan yang telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan masyarakat terkait peningkatan kasus ISPA.

Namun, menurutnya, tindakan tersebut baru langkah awal dan harus diikuti dengan kebijakan konkret yang menyentuh langsung kebutuhan warga.

“Kami mengapresiasi gerak cepat Dinas Kesehatan dalam merespons lonjakan kasus ini. Tapi pemerintah tidak boleh hanya berhenti pada imbauan. Harus ada langkah nyata, seperti memastikan ketersediaan obat-obatan, memperkuat layanan di puskesmas, dan menambah fasilitas kesehatan bagi warga yang terdampak,” tegas Kasman kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).

Ia juga mendorong Dinkes Medan untuk melakukan monitoring langsung ke seluruh puskesmas dan rumah sakit.

Menurutnya, koordinasi di lapangan menjadi kunci untuk memastikan penanganan pasien ISPA berjalan optimal.

Kasman menilai, lonjakan kasus kemungkinan besar dipengaruhi oleh perubahan cuaca, kualitas udara yang menurun, serta kepadatan penduduk di sejumlah wilayah Medan.

“Selain mengimbau masyarakat, Pemko Medan juga perlu melakukan penyemprotan disinfektan di area publik dan sekolah-sekolah, serta gencar melakukan kampanye kesehatan agar masyarakat memahami risiko ISPA dan langkah pencegahannya,” tambah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Lebih lanjut, Kasman menekankan pentingnya edukasi kesehatan di tingkat akar rumput, baik melalui tenaga medis, kader posyandu, maupun penyuluh lapangan.

Ia berharap Pemko Medan dapat memperkuat koordinasi lintas sektor — mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga organisasi kemasyarakatan — agar penanganan ISPA lebih efektif dan berkelanjutan.

“ISPA bisa menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan lansia. Karena itu, langkah preventif harus segera diperkuat, termasuk penyuluhan rutin di sekolah dan posyandu,” ujarnya menutup pernyataan.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Medan dalam surat edaran tertanggal 20 Oktober 2025 melaporkan bahwa jumlah kasus ISPA melonjak dari 25.715 kasus pada Agustus menjadi 30.952 kasus pada September 2025.

Dinkes pun mengimbau masyarakat untuk kembali disiplin memakai masker, menjaga kebersihan tangan, serta menghindari paparan asap rokok dan lingkungan yang berpolusi. (Reza)