MEDAN, kaldera.id – Minimnya lampu penerangan jalan umum saat ini di Kota Medan kerap dijadikan oknum tertentu melakukan tindakan kejahatan. Masyarakat semakin cemas akan kondisi ini.
Salah satu contoh di Jalan Gatot Subroto. Sebelum dilakukan perbaikan, banyak aksi begal dan perampokan. Bahkan, sudah diperbaiki pun aksi tersebut tetap terjadi.
“Setelah diperbaiki, kemarin terjadi aksi begal Jam 04.00 Wib. Sebelumnya cukup banyak,” jelas Mila (35), salah seorang warga setempat kepada kaldera.id, Senin (16/12/2019).
Wanita yang berprofesi sebagai pedagang mie balap ini berharap, Pemko Medan tidak hanya sekadar memperbaiki, tapi juga menambah. Dengan penerangan yang maksimal, warga tidak takut lagi melintas.
“Kalau terang orang tidak takut lagi hilir mudik. Tidak salah kalau ditambah. Wargakan sudaj bayar pajak,” tambahnya.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan selaku pihak yang bertanggungjawab dalam masalah ini tidak mau dibilang acuh. Padahal jelas, kawasan inti kota dengan kawasan pinggiran cukup kontras.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini beralasan rusak atau mati totalnya lampu jalan karena pencurian kabel. Mereka pernah menemukan langsung kejadian itu di Jalan Sisingamangaraja. Pencuri mengorek lobang untuk mengambil kabel tersebut.
“Langsung kami tidak dan sidangkan,” jelas salah satu staf Bidang Penerangan Penerangan dan Lampu Hias Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, El Hamdi Hastian saat ditemui terpisah.
El Hamdi menjelaskan, saat ini pihaknya juga merubah sistem pemasangan jaringan kabel lampu penerangan jalan umum. Pemasangan tidak lagi di dalam tanah, tapi di atas. Alasannya, meminimalisir aksi pencurian kabel. Sebab, susah dijangkau.
“Memang tampak semrawut. Tapi, akan dibenahi secara perlahan. Dalam bulan ini sudah bisa di atasi,” ungkapnya.
Dia menambahkan, ada beberapa ruas jalan di Kota Medan yang dulunya bukan tanggungjawab mereka, tapi Kementrian Pekerjaan Umum. Seperti, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Letda Sudjono, Jalan Juanda, dan Jalan Pinang Baris. Penyerahan kewenangan baru saja dilakukan. Sehingga ke depannya menjadi fokus.
“Kewenangannya baru diserahkan kepada kami. Makanya, ke depan jadi fokus kami untuk perbaikan dan penyediannya,” tambahnya. (miftha huljannah)